News

Hari Berganda: Pertunjukan “PING” Ela Mutiara dan Workshop Choy Ka Fai: Mengungkap Tubuh, Gender, dan Teknologi

Hari Berganda: Pertunjukan “PING” Ela Mutiara dan Workshop Choy Ka Fai: Mengungkap Tubuh, Gender, dan Teknologi

Pada Sabtu mendatang, 24 Mei 2025, Studio Plesungan akan menggelar dua program menarik yang terbuka untuk publik di Solo dan sekitarnya. Kedua program ini menawarkan eksplorasi atas tubuh dalam kesenian melalui dua pendekatan yang berbeda.

Pada siang hari, workshop “Telepresence in the Age of Extreme Self” yang dipandu oleh Choy Ka Fai akan mengupas proses transformasi tubuh ke dalam realitas digital melalui perangkat teknologi.

Program berlanjut pada malam hari dengan “PING” oleh Ela Mutiara, sebuah pertunjukan tari tunggal yang merupakan refleksi kritis atas pinggul sebagai penanda keperempuanan, berangkat dari pengalamannya dalam kesenian Bajidoran, bentuk pertunjukan tradisional dari budaya Sunda. Kontras antara dua pendekatan terhadap tubuh ini menjadi penting sebagai upaya memperluas diskursus dan pengetahuan mengenai eksistensi manusia di tengah perkembangan teknologi yang terus menuntut kita memperbarui cara kita memahami tubuh dan keberadaan hari ini.

INFORMASI TENTANG ONSTAGE

INFORMASI TENTANG WORKSHOP
_____

This coming Saturday, May 24th, 2025, Studio Plesungan will host two exciting public programs open to audiences in and around Solo. These two events offer distinct artistic explorations of the body through different conceptual and aesthetic approaches.

In the afternoon, the workshop “Telepresence in the Age of Extreme Self”, led by Choy Ka Fai, will delve into the process of translating the physical body into digital reality through technological mediation.

Later in the evening, “PING” by Ela Mutiara presents a solo dance performance that critically reflects on the hip as a symbol of femininity, rooted in her personal engagement with Bajidoran, a traditional performance form from Sundanese culture. The contrast between these two approaches to the body offers a significant contribution to the ongoing discourse on human existence in an era of rapid technological development, an era that constantly demands new ways of understanding our bodies and presence in the world.

MORE INFORMATION ABOUT ONSTAGE
MORE INFORMATION ABOUT WORKSHOP

Workshop Series: Butoh bersama Akihito Ichihara (ELF/Sankai Juku) di Studio Plesungan

Workshop Series

Butoh bersama Akihito Ichihara (ELF / Sankai Juku)

 

Selama 3 hari, Akihito Ichihara membagikan workshop butoh yang berdasar pada pengalaman artistiknya sendiri dan keterlibatannya bersama Sankai Juku selama 31 tahun. Pada workshop ini, peserta workshop ikut serta dalam menciptakan pertunjukan bersama dengan Akihito Ichihara, untuk dipentaskan pada akhir program.

For three days, Akihito Ichihara conducted a Butoh workshop based on his own artistic experiences and his 31-year involvement with Sankai Juku. During the workshop, participants took part in creating a performance together with Akihito Ichihara, which was presented at the end of the program.

Hari dan Tanggal Workshop :

Rabu – Jumat, 12-14 Maret 2025

Waktu Workshop : 13:00 – 18:00 WIB

 

Hari & Tanggal Pertunjukan:

Sabtu, 15 Maret 2025

Waktu Pertunjukan : 19:00 WIB

 

Lokasi: Studio Plesungan (Desa Plesungan rt03rw02, Plesungan, Gondangrejo, Karanganyar Regency, Central Java 57181, Indonesia – https://maps.app.goo.gl/NAzcAifNeyj7gxqaA)

 

Workshop terbuka untuk peserta dengan latar belakang tari, teater, dan seni performans dengan mendaftar melalui link https://bit.ly/WorkshopSeriesButoh

Kuota peserta terbatas untuk 15 orang. Pendaftaran akan ditutup jika kuota sudah terpenuhi.

Beberapa hal yang harus diperhatikan para calon pendaftar workshop, di antaranya:

  1. Peserta wajib dalam kondisi sehat jiwa dan raga.
  2. Wajib mengikuti seluruh rangkaian workshop.
  3. Wajib mengikuti presentasi hasil Workshop bersama Akihito Ichihara dalam program ON STAGE pada 15 Maret 2025.
  4. Melakukan registrasi dengan biaya workshop sejumlah Rp. 300.000,- *termasuk konsumsi makan malam, snack, dan dokumentasi.
  5. Studio Plesungan tidak menyediakan akomodasi.

 

Info mengenai workshop dapat menghubungi

WA: (+62) 821 3322 9593

Email info@studioplesungan.org

www.studioplesungan.org

On Stage : Ichihara Akihito Mementaskan Vernal Equinox Bersama Peserta Workshop

Ichihara Akihito berbagi Tehnik Butoh dalam Sesi Workshop dan Pementasan di On Stage Bersama Peserta Workshpnya

On Stage

Vernal Equinox

oleh Akihito Ichihara

bersama peserta workshop

Sabtu, 15 Maret 2025

20.00 WIB – selesai

di Studio Plesungan (Desa Plesungan rt03rw02, Plesungan, Gondangrejo, Karanganyar Regency, Central Java 57181) https://maps.app.goo.gl/EkGFJaJgpwTBfdW88

 

“VERNAL EQUINOX” merupakan presentasi akhir dari lokakarya yang dipimpin oleh Akihito Ichihara di Studio Plesungan pada 12–14 Maret 2025. Dipentaskan bersama para peserta lokakarya di tengah pepohonan jati, pertunjukan ini mengeksplorasi elemen-elemen alam seperti udara, angin, air, tanah, dan tumbuhan sebagai sumber inspirasi gerak. Ichihara menelusuri kemungkinan tubuh yang bergerak sebagai sarana untuk merasakan kembali hubungan manusia dengan alam dan lingkungan sekitarnya.

Sejak tahun 1994, Ichihara menekuni praktik tari dan Butoh, dan pada tahun 1997 bergabung dengan kelompok ternama Sankai Juku. Melalui proyek solonya yang bertajuk ELF, ia mengembangkan konsep Dance Project without Borders—tari lintas batas budaya, agama, dan ras. Dalam setiap proyeknya, Ichihara berkomitmen untuk menciptakan pertunjukan yang melibatkan penari dan seniman lokal sebagai pelaku utama, membangun ruang kolaborasi yang inklusif dan lintas komunitas.

_______________

“VERNAL EQUINOX” is the culmination of a workshop led by Akihito Ichihara at Studio Plesungan, held from March 12 to 14, 2025. Staged among the teak trees of the studio grounds, this performance is a collaboration between Ichihara and the workshop participants. It explores natural elements—air, wind, water, earth, and plants—as sources of movement and inspiration. Ichihara is drawn to the moving body as a means of sensing and reconnecting with the natural world and its surrounding environment.

Since 1994, Ichihara has dedicated himself to the practice of dance and Butoh, and in 1997 he joined the renowned company Sankai Juku. Through his solo project ELF, he developed the concept of the Dance Project without Borders—a movement that transcends cultural, religious, and racial boundaries. His work focuses on creating performances that place local dancers and artists at the center, fostering inclusive and collaborative artistic processes across diverse communities.

______________________________

Pertunjukan ini dapat dihadiri secara gratis.

Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui:

Informasi: +62 821-3322-9593 (Razan)

On Stage: Performans Puisi Pasca Pandemi “aku otw, sayangku” oleh Afrizal Malna

Performans Puisi Pasca Pandemi “aku otw, sayangku” oleh Afrizal Malna

Studio Plesungan membuka tahun 2025 dengan program On Stage edisi ke-21, hadir pada Sabtu, 25 Januari 2025 di Studio Plesungan, Karanganyar.  Kali ini, On Stage akan menampilkan karya puisi “aku otw, sayangku” oleh Afrizal Malna. “aku otw, sayangku” merupakan tajuk dari buku puisi Afrizal Malna yang belum pernah diterbitkan, karena terlahir sebagai karya digital. Puisi dalam buku ini terlahir dari eksperimen Afrizal pada masa pandemi, yang tercipta dari hubungan atas dua hal: teknologi digital dan pembatasan gerak sosial. Kumpulan puisi ini juga memantulkan romantika seputar perilaku bucin (budak cinta) yang berkaitan dengan isu regenerasi untuk datangnya generasi baru.

Kumpulan puisi “aku otw, sayangku” juga terhubung langsung dengan forum “Festival Puisi Jelek” yang berlangsung pada tahun 2021, melalui laman Instagram @artdown_forum. Platform ini digagas bersama Syska La Veggie, menampilkan puisi-puisi yang sepenuhnya dibuat untuk konten media sosial. Melalui buku puisi ini, Afrizal mempertanyakan bagaimana Covid-19 dan komunikasi internet mendefinisikan puisi dalam isu ancaman atas masa depan melalui lingkungan, kesehatan, dan kemungkinan baru berbasis teknologi AI.

Sebagai seorang penulis dan penyair, Afrizal Malna juga telah cukup banyak membuat performans puisi melalui media digital, yang sebagian dibagikan melalui kanalnya di platform YouTube. Salah satu di antaranya adalah seri “teater masker” yang dibuat pada masa pandemi. Sebagian lain dari puisinya diunggah melalui akunnya di instagram (@malna.a). Pada tahun 2021, Afrizal Malna membuat “Festival Puisi Jelek” Bersama Syska La Veggie melalui akun @artdown_forum. Sepanjang tahun 2023, Afrizal mengikuti forum “Temu Seni Performance Indonesia Bertutur” di Tubaba (Lampung), “Djakarta Theater Platform International“, “Panggung Pantura“ di Semarang, “Festival Kebudayaan Yogyakarta”, “Aruh Sastra Kalimantan Selatan” di Banjarmasin, “Flores Writing Festival” di Maumere, dan “Borobudur Writers & Cultural Festival” di Malang. Buku-buku terbarunya: Performance Art. Dan Medan Pasca-Seni (Diva Press, Yogyakarta 2023); Tiket Masuk Bioskop Autobiografi (JBS, Yogyakarta 2023); Revisi Telur Dadar Mentah (Diva Press, Yogyakarta. 2024); dan Document Shredding Museum. Terjemahan Daniel Owen (New York: World Poetry Books, 2024). Sebagai tokoh seni pilihan majalah Tempo 2020 untuk buku Prometheus Pinball. Sebagai anggota Akademi Jakarta (2020-2025).

On Stage merupakan program rutin Studio Plesungan yang mempertunjukkan karya seni dari berbagai genre dan latar belakang, Hadir setiap dua bulan sekali, penyelenggaraan On Stage ditujukan untuk meningkatkan apresiasi publik terhadap karya-karya kontemporer melalui penyajian karya seniman terpilih dan bincang publik bersama seniman. On Stage dirancang juga untuk meningkatkan silaturahmi antar pekerja seni mandiri dan khalayak seni yang lebih luas.

Studio Plesungan adalah ruang seni yang didirikan oleh Melati Suryodarmo pada tahun 2012 di Desa Plesungan, Karanganyar. Studio Plesungan merupakan ruang terorganisir yang menyediakan kesempatan untuk riset, proses kreatif, presentasi karya khususnya seni performans, seni rupa dan seni pertunjukan lainnya. Studio Plesungan menyediakan ruang-ruangnya untuk program workshop, kuliah terbuka, pengkajian, diskusi umum dan artist in residence. Studio Plesungan berpihak pada prinsip pengolahan kedaulatan ilmu dan ekonomi para pelaku kesenian serta peningkatan sumber daya manusia terutama di bidang penciptaan dan produk pengetahuan.

Pertunjukan dan Bincang Seniman

Hari dan Tanggal Waktu : Sabtu, 25 Januari 2025

Pukul : 20:00  WIB – selesai

Tempat : Studio Plesungan, Desa Plesungan RT03/RW02, Plesungan, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah 57181

 

Contact Person: Verina (HP / Whatsapp 0821 3322 9593 )

Email: info@studioplesungan.org

www.studioplesungan.org

Studio Plesungan Menghadirkan Pameran Arsip dan Partisipasi di Asiatopia Bangkok

Love Until the Last Bite, Pameran Arsip Studio Plesungan dan Asiatopia International Performance Art Festival di Bangkok

Dalam Pameran arsip “ Love Until The Last Bite”, Studio Plesungan akan menampilkan arsip video, foto, dan publikasi terpilih dari program “undisclosed territory” serta program-program yang berkaitan di Studio Plesungan. Pameran ini bertujuan untuk merangkum sejarah perjalanan “undisclosed territory”, sebuah program seni performans yang telah berlangsung sejak tahun 2007. Selama 18 tahun, program “undisclosed territory” telah menjadi platform bagi seniman lokal dan internasional untuk mengeksplorasi seni performans, serta menjadi ruang untuk berbagi gagasan kritis dan terkini di bidang seni, khususnya seni performans. Sehingga, ribuan dokumentasi yang terkumpul dari 14 edisi program akan diseleksi, diolah, dan disusun kembali dalam bentuk pameran arsip yang menarik dan informatif.
Arsip yang ditampilkan dalam pameran mencakup dokumentasi lengkap dari berbagai performans yang telah dipresentasikan selama program berlangsung, termasuk foto dan video dari karya performans yang dilakukan oleh seniman-seniman yang terlibat. Sebagai lokasi pameran, Bangkok Art and Cultural Centre juga memberikan pengaruh kuat melalui perannya sebagai fasilitas ruang publik seni dan kebudayaan yang terkemuka di Bangkok, Thailand. Keberagaman latar belakang dan asal wilayah seniman dan perkembangan praktik seni performans dari tahun ke tahun juga membuat pameran ini memperlihatkan perkembangan seni performans, baik di Indonesia maupun global.
Dengan menghadirkan dokumentasi visual dan teks dari arsip yang telah terkumpul selama hampir dua dekade, pameran ini memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk mengenal lebih jauh kontribusi para seniman dan eksplorasi artistik yang telah mereka lakukan dalam kerangka “undisclosed territory”.

Studio Plesungan juga akan terlibat dalam Asiatopia International Performance Art Festival 2024, yang diikuti oleh seniman- seniman muda Indonesia, yaitu Algifahri Jasin, Dimas Eka Prasinggih, dan Razan Mohamad. Ketiga seniman ini diundang untuk menampilkan karya performans mereka, mewakili Indonesia dalam festival seni performans tingkat internasional. Keterlibatan mereka memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan dan keberlangsungan seni performans di kalangan generasi muda. Melalui penampilan karya mereka, seniman-seniman ini berkesempatan untuk menawarkan sudut pandang yang khas dalam forum seni Asia Tenggara dan dunia, memperkuat posisi seni performans Indonesia di tengah komunitas global.

Undisclosed Territory #14 : The Evolution of Rasa, Hadir di Studio Plesungan

Undisclosed Territory #14 : The Evolution of Rasa kembali  hadir di Studio Plesungan

Arrvinraj (Singapura), Ezzam Rahman (Singapura), Nur Surianita (Singapura), Kelvin Shine Ko (Thailand), Pitchapa Wangprasertkul (Thailand), Satit Raksasri (Thailand), Putri Wartawati (Indonesia), Widi Asari (Indonesia), Sitras Anjilin (Indonesia), Eti Purnama Sari (Indonesia), Alghifahri Jasin (Indonesia), Indra Prayhogi (Indonesia), Wukir Suryadi (Indonesia), Razan Wirjosandjojo (Indonesia), Sekar Tri Kusuma (Indonesia), dan Dimas E Prasinggih (Indonesia)

Setelah dua edisi sebelumnya, undisclosed territory #12 dan #13, harus beralih format akibat situasi pandemi, tahun ini kami dengan senang hati kembali menyelenggarakan undisclosed territory #14 di Studio Plesungan, Karanganyar. undisclosed territory #14  akan berlangsung dari tanggal 11 hingga 15 Desember 2024 dengan beberapa rangkaian program seperti Laboratorium Seni Performans, Kuliah Umum, dan penampilan performans di Studio Plesungan. undisclosed territory #14 mengundang 17 seniman dari berbagai negara, yaitu Indonesia, Singapore, Thailand, dan Netherlands.

undisclosed territory #14 secara tematik merujuk pada penelusuran jejak-jejak peradaban purba sebagai langkah untuk menggali evolusi rasa dan emosi manusia. Evolusi manusia sejak masa prasejarah atau pra-kebudayaan ikut mengubah kerangka rasa dan emosi bersamaan dengan perubahan fisiknya. Pelacakan berbagai temuan arkeologis seperti artefak, fosil, relief, arsitektur, dan ritual, dapat dimaknai sebagai tanda untuk membayangkan perubahan cara manusia dalam merasa, mencirikan tahap-tahap perkembangan manusia dalam mengalami dunia, sekaligus upaya manusia dalam menciptakan dunia berdasarkan dengan persepsinya atas peradaban yang dibayangkan.

Dalam selimut peradaban, rasa dan emosi ikut ambil bagian dalam membentuk sisi  kemanusiawian seperti identitas, ilmu, dan budaya. Hubungan antara rasa dan emosi dengan pertumbuhan peradaban yang diprakarsai oleh penemuan-penemuan baru dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, mempengaruhi mekanisme sosial dalam kelompok masyarakatnya. Adab manusia terus mengalami pemutakhiran dan ilmu pengetahuan yang semakin canggih menghasilkan kepercayaan diri manusia untuk menambah jarak  kepada yang purba. Elemen kepurbaan dalam sistem emosi dan rasa kini dipandang jauh dari keberadaan manusia hari ini.

undisclosed territory #14 mencoba mendekat kembali pada yang purba melalui praktik seni performans sebagai disiplin berbasis tubuh. Sejarah laku kerja ketubuhan dalam seni performans dikunjungi sebagai praktik yang mengembalikan rasa percaya atas daya tubuh di tengah keputusasaan zaman terhadap rasa sebagai perangkat dalam mempersepsi kenyataan. undisclosed territory #14 membuka keleluasaan atas pembacaan evolusi rasa dan emosi sebagai gua-gua yang gulita atau palung-palung yang mendalam tentang ingatan lampau tubuh atas rasa dan emosi, menemukan kilau-kilau kristal rasa di antara pilar-pilar ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang terpasak di dalam bangunan kerja masyarakat hari ini.

undisclosed territory, merupakan program performance art event yang diselenggarakan Studio Plesungan yang diadakan setiap dua tahun, undisclosed territory diselenggarakan dengan tujuan untuk membuka batas-batas dan mempertemukan ruang-ruang antara seni performans, seni rupa, dan seni pertunjukan dengan fokus pada praktik dan presentasi karya-karya, baik dari seniman muda berkembang dan seniman yang sudah cukup lama berkecimpung dalam bidang seni performans.

Studio Plesungan adalah ruang nir-laba yang didirikan oleh Melati Suryodarmo pada tahun 2012 di Desa Plesungan, Karanganyar. Studio Plesungan merupakan ruang terorganisir yang menyediakan kesempatan untuk riset, proses kreatif, presentasi karya khususnya seni performans, seni rupa, dan seni pertunjukan lainnya. Studio Plesungan menyediakan ruang-ruangnya untuk program workshop, kuliah terbuka, pengkajian, diskusi umum dan artist in residence. Studio Plesungan berpihak pada prinsip pengolahan kedaulatan ilmu dan ekonomi para pelaku kesenian serta peningkatan sumber daya manusia terutama di bidang penciptaan dan produk pengetahuan.

undisclosed territory #14 diselenggarakan bersama kontribusi partisipatif para seniman peserta dan Studio Plesungan.

 

Rangkaian kegiatan undisclosed territory #14 adalah sebagai berikut:

Performance Art Laboratory ( khusus seniman partisipan )

Hari dan Tanggal Waktu : Rabu, 11 Desember 2024

Pukul : 12:00 – 17:00 WIB

Tempat : Studio Plesungan

 

Public Performance In Situ

Hari dan Tanggal Waktu : Kamis, 12 Desember 2024

Pukul : 14:30 – 16:00 WIB

Tempat : Kawasan Fosil In Situ, Manyarejo,

Plupuh, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah

 

Kuliah Umum oleh Peter Baren dan Ezzam Rahman

Hari dan Tanggal Waktu : Jumat, 13 Desember 2024

Pukul : 19:00 – 21:00 WIB

Tempat : Studio Plesungan (Desa Plesungan RT 03 RW 02,

Plesungan, Gondangrejo, Karanganyar)

 

Performance Event

Hari dan Tanggal Waktu : Sabtu dan Minggu, 14 dan 15 Desember 2024

Pukul : 19:00 – 21:00 WIB

Tempat : Studio Plesungan (Desa Plesungan RT 03 RW 02,

Plesungan, Gondangrejo, Karanganyar)

 

Contact Person : Verina (HP / Whatsapp 0821 3322 9593 )

Email : info@studioplesungan.org

website : www.studioplesungan.org

On Stage: Kincia Aia: Cultural Jamming, Jelajah Rani Jambak dari Teknologi Pangan ke Instrumen Musik

Kincia Aia: Cultural Jamming, Jelajah Rani Jambak dari Teknologi Pangan ke Instrumen Musik

Studio Plesungan akan kembali dengan On Stage edisi ke-20 pada Sabtu, 16 November 2024 di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah.  Kali ini, On Stage akan menampilkan karya Kincia Aia: Cultural Jamming oleh Rani Jambak. Kincia Aia merupakan hasil kebudayaan masyarakat Minangkabau yang digunakan secara bersama untuk sistem irigasi persawahan dan penumbuk bahan makanan menjadi tepung. Pada tahun 2022, Rani mendesain dan mengalihfungsikan Kincia Aia menjadi instrumen musik, memadukan sistem kinetik tradisional dengan teknologi sensor. Pengembangan fungsi Kincia Aia menghasilkan potensi komposisi musik dengan tempo yang statis, dilengkapi dengan kekayaan perbendaharaan bunyi dari field recording yang dilakukan Rani sejak 2019. Setelah 1 tahun berdomisili di Surakarta, Rani tertarik agar Kincia dapat berinteraksi dengan instrumen musik dari latar kebudayaan yang lain. Melalui  jamming dan improvisasi, Kincia Aia : Cultural Jamming mencoba membuka kemungkinan perkembangan wacana atas Kincia Aia melalui dialog lintas budaya dalam musik.

Rani Jambak adalah seorang komposer, produser, instrumen designer dan vokalis berdarah Minangkabau yang berasal dari Medan. Setelah menyelesaikan studi Master of Creative Industries di Macquarie University di Sydney, Rani memulai karir solonya. Rani mengeksplorasi musik elektronik dan soundscape yang dikumpulkan di berbagai tempat di Indonesia. Pada November 2022, Rani Jambak menerima penghargaan The Oram Awards untuk International Category dalam inovasi suara, musik, dan teknologi di Huddersfield Contemporary Music Festival 2022.

On Stage merupakan program rutin Studio Plesungan yang menampilkan karya seni pertunjukan setiap dua bulan sekali yang ditujukan untuk meningkatkan apresiasi publik terhadap karya-karya kontemporer melalui penyajian karya seniman terpilih dan bincang publik bersama seniman. On Stage dirancang juga untuk meningkatkan silaturahmi antar pekerja seni mandiri dan khalayak seni yang lebih luas.

Studio Plesungan adalah ruang seni yang didirikan oleh Melati Suryodarmo pada tahun 2012 di Desa Plesungan, Karanganyar. Studio Plesungan merupakan ruang terorganisir yang menyediakan kesempatan untuk riset, proses kreatif, presentasi karya khususnya seni performans, seni rupa dan seni pertunjukan lainnya. Studio Plesungan menyediakan ruang-ruangnya untuk program workshop, kuliah terbuka, pengkajian, diskusi umum dan artist in residence. Studio Plesungan berpihak pada prinsip pengolahan kedaulatan ilmu dan ekonomi para pelaku kesenian serta peningkatan sumber daya manusia terutama di bidang penciptaan dan produk pengetahuan.

General Rehearsal dan Media Preview

Hari dan Tanggal Waktu : Sabtu, 16 November 2024

Pukul : 14:00-15:00 WIB
Tempat : Teater Arena, Taman Budaya Jawa Tengah

Jl. Ir. Sutami 57, Jebres, Surakarta

** Untuk Rekan Media,  waktu disediakan untuk pengambilan gambar dan wawancara

Pertunjukan dan Bincang Seniman

Hari dan Tanggal Waktu : Sabtu, 16 November 2024

Pukul : 20:00  WIB – selesai
Tempat : Teater Arena, Taman Budaya Jawa Tengah

Jl. Ir. Sutami 57, Jebres, Surakarta

 

Contact Person: Verina (HP / Whatsapp 0821 3322 9593 )

Email: info@studioplesungan.org

www.studioplesungan.org

On Stage: “In Progress: Magic Maids” : Sapu Di Antara Sejarah Penyihir dan Perburuhan Modern

“In Progress: Magic Maids” : Sapu Di Antara Sejarah Penyihir dan Perburuhan Modern

Pertunjukan dan Bincang Seniman

Hari dan Tanggal Waktu : Sabtu, 6 Juli 2024

Pukul : 20:00  WIB – selesai
Tempat : Teater Arena, Taman Budaya Jawa Tengah

Jl. Ir. Sutami 57, Jebres, Surakarta

 

Studio Plesungan akan kembali dengan On Stage edisi ke-19 pada hari Sabtu, 6 Juli 2024 di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah.  Kali ini, On Stage akan menampilkan karya In Progress: Magic Maids oleh Eisa Jocson dan Venuri Perera. In Progress: Magic Maids merupakan karya-sedang-tumbuh yang menelusuri sejarah panjang penganiayaan terhadap penyihir di Eropa yang berlanjut menjadi alat penindasan bagi pekerja migran dari negara-negara di wilayah Selatan (Global South). Kolaborasi antara Eisa dan Venuri dimulai pada tahun 2022 ketika mereka menyadari kurangnya representasi perempuan di Museum Sejarah Farmasi Basel di Swiss. Keterkaitan konteks sebagai seniman dari Sri Lanka dan Filipina—dua negara yang secara signifikan mengirimkan tenaga kerja domestik ke negara lain dalam jumlah besar—mendorong mereka untuk menciptakan karya ini sebagai tanggapan terhadap pergulatan tubuh dengan kekusutan sejarah penganiayaan ‘penyihir’ serta dampaknya pada eksploitasi pekerja perempuan di wilayah kolonial.

Karya ini menghubungkan praktik ritual, arak-arakan, pertunjukan, dan kerasukan. Mereka menggunakan praktik mantera dan ikrar, dengan tubuh mereka melintasi berbagai wilayah: fisik, ideologis, transnasional, emosional, dan gender. In Progress: Magic Maids menghadirkan dua sosok yang bertemu dalam laku ritual menyapu. Sapu, selain sebagai alat rumah tangga untuk membersihkan, juga melekat dengan citra kendaraan penyihir, digunakan dalam karya ini sebagai simbol penindasan dan perlawanan. Objek tersebut menjadi perpanjangan tubuh serta portal menuju proses metamorfosis. Karya ini menampilkan pekerja seni dengan sapu mereka dalam upaya menuju keadaan “menjadi”. In Progress: Magic Maids mengajak publik untuk menyaksikan dan merefleksikan penampakan tubuh pekerja, kekuatan solidaritas perempuan, dan dampak ketidakadilan historis terhadap praktik perburuhan modern.

Eisa Jocson adalah koreografer dan penari kontemporer dari Filipina, terlatih sebagai seniman visual, dengan latar belakang balet. Ia memaparkan politik tubuh dalam industri hiburan yang dilihat dari sudut pandang sosio-ekonomi Filipina yang khas. Ia mempelajari bagaimana tubuh bergerak serta keadaan yang membuatnya bergerak – baik itu melalui pergerakan sosial atau pergerakan ke luar Filipina melalui tenaga kerja migran. Dalam tema penciptaannya – mulai dari pole dance, macho dance, pekerjaan domestik, keputerian, dan kebun binatang – kapital menjadi kekuatan pendorong gerak, menekan tubuh yang terikat kontrak untuk masuk ke dalam peta-peta kewilayahan. Eisa adalah penerima Penghargaan 13 Seniman Pusat Kebudayaan Filipina 2018, pemenang Penghargaan Seni Hugo Boss Asia 2019, Penghargaan SeMa-HANA 2021 (Seoul Media City Biennale) dan baru-baru ini Penghargaan Internasional Tabori 2023 di Jerman.

Venuri Perera adalah koreografer, seniman pertunjukan, kurator, dan pendidik dari Kolombo. Ia menjelajahi dinamika kekuatan dari sifat visibilitas dan kejelasan-tampak, ia berupaya menggoyahkan cara publik dalam memandang ‘yang liyan’. Karya tunggal dan kolaboratifnya berhubungan dengan kekerasan dalam nasionalisme, patriarki, imigrasi, warisan penjajahan, kelas. Venuri telah diundang ke festival/biennal/simposium di seluruh Eropa , Asia Selatan dan Timur, Timur Tengah, dan Afrika sejak tahun 2008. Ia telah berkolaborasi dengan koreografer Geumhyung Jeong (SK) (Theatre Spektakel/ Monsoon Australia) Natsuko Tezuka (JP) (Kyoto Experiment/SIFA Singapore) Venuri menyusun dan mengkurasi proyek-proyek Colombo Dance Platform (2015-2020, Goethe-Institut) dan berkomitmen untuk terus menciptakan jaringan yang mendukung dunia tari independen di Sri Lanka. Venuri merupakan lulusan DAS theatre, dia saat ini tinggal di Amsterdam.

Pertunjukan Eisa Jocson dan Venuri Perera dalam On Stage Edisi ke-19 ini merupakan bagian dari program Artist-In-Residence, di mana mereka mengembangkan karya “Magic Maids” selama 10 hari (1 – 10 Juli 2024) di Studio Plesungan dengan dukungan dari Dance Nucleus Singapore dan Studio Plesungan.

On Stage merupakan program rutin Studio Plesungan yang menampilkan karya seni pertunjukan setiap dua bulan sekali yang ditujukan untuk meningkatkan apresiasi publik terhadap karya-karya kontemporer melalui penyajian karya seniman terpilih dan bincang publik bersama seniman. On Stage dirancang juga untuk meningkatkan silaturahmi antar pekerja seni mandiri dan khalayak seni yang lebih luas.

Studio Plesungan adalah ruang seni yang didirikan oleh Melati Suryodarmo pada tahun 2012 di Desa Plesungan, Karanganyar. Studio Plesungan merupakan ruang terorganisir yang menyediakan kesempatan untuk riset, proses kreatif, presentasi karya khususnya seni performans, seni rupa dan seni pertunjukan lainnya. Studio Plesungan menyediakan ruang-ruangnya untuk program workshop, kuliah terbuka, pengkajian, diskusi umum dan artist in residence. Studio Plesungan berpihak pada prinsip pengolahan kedaulatan ilmu dan ekonomi para pelaku kesenian serta peningkatan sumber daya manusia terutama di bidang penciptaan dan produk pengetahuan.

Contact Person: Verina (HP / Whatsapp 0821 3322 9593 )

Email: info@studioplesungan.org

www.studioplesungan.org

“The Sound After Solitude #2: Antara Silek Ulu Ambek dan Perempuan yang Merantau”

Studio Plesungan akan kembali bersama On Stage edisi ke-18 pada hari Jumat, 31 Mei 2024 di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah.  Kali ini, On Stage akan menampilkan karya The Sound After the Solitude #2 oleh Siska Aprisia. Karya ini merupakan versi kedua dari karya The Sound After Solitude yang sebelumnya ditampilkan pada tahun 2021. “The Sound After Solitude #2” melanjutkan eksplorasi mendalam yang sudah dilakukan Siska sejak 2016 terhadap silek Ulu Ambek, sebuah silat tradisi dari Pariaman, Minangkabau. Tradisi silek Ulu Ambek adalah silat bathin yang dilakukan tanpa bersentuhan fisik dan dilakukan oleh para pemuda / laki-laki di Pariaman. Kini dipelajari oleh Siska dan ditafsirkan sebagai petuah yang tersampaikan melalui kerja gerak tubuh.

Pada tahun 2023 dalam Temu Seni Indonesia Bertutur di Riau, Siska melakukan riset yang lebih mendalam tentang ungkapan dinamika dan ketegangan yang muncul dari pertemuannya dengan berbagai kebudayaan sebagai perempuan yang merantau. Dengan meleburkan pengalaman gerak Minangkabau dan laku tubuh selama merantau, The Sound After the Solitude #2 menerapkan kedalaman sikap sebagai sebuah metode interaksi antar personal. Seusai pertunjukan akan dilanjutkan dengan sesi bincang seniman yang akan ditemani oleh M. Hario Efenur, komposer musik asal Sumatera Barat.

Siska Aprisia lahir pada tahun 1992 di Pariaman, Indonesia, saat ini berdomisili di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Siska menyelesaikan studi sarjana di Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Padangpanjang, dan menyelesaikan studi magister Penciptaan Tari  di Pascasarjana Institut Seni Indonesia Padangpanjang. Siska saat ini bekerja sebagai penari, koreografer dan performer sejak 2016 hingga sekarang. Akhir-akhir ini, Siska sedang mempelajari teknik gambar dan menulis naskah. Karya-karyanya bersumber pada kebudayaan asalnya di Pariaman dan Minangkabau. Salah satu riset yang sedang ia jalani berpusat pada ketubuhan silek Ulu Ambek serta perjalanan perantauan.

Karya-karyanya telah di presentasikan di Sasikirana Dance camp, Nuart Bandung 2016, Forum Lingkar Tari Yogyakarta 2017, Lapuak-lapuak diKajangi oleh Gubuak Kopi 2020, Artjog 2021, Artjog 2022, Asiatri Yogyakarta 2021-2022, Asiatri Japan 2022,  Pekan Kebudayaan daerah Sumatera Barat 2022, Ruang Waspada 2022 pada program Ruang dalam Project oleh komunitas Sakatoya, Ruang Waspada 2023 pada program Cabaret Chairil oleh Teater Garasi, Tunduk Pada Tanah (2023) pada Festival Legusa, The Connecting 2024, pada Pra Event Artjog di Komunitas Salihara Jakarta. Terpilih sebagai penari dan kolaborator di hip-hop company (Cie xpress) Prancis dari 2019-2025, melakukan tur, workshop, dan residensi selama dua bulan melalui program kerjasama Sasikirana dengan Institut France Indonesia.

On Stage merupakan program rutin Studio Plesungan yang menampilkan karya seni pertunjukan setiap dua bulan sekali yang ditujukan untuk meningkatkan apresiasi publik terhadap karya-karya kontemporer melalui penyajian karya seniman terpilih dan bincang publik bersama seniman. On Stage dirancang juga untuk meningkatkan silaturahmi antar pekerja seni mandiri dan khalayak seni yang lebih luas.

Studio Plesungan adalah ruang seni yang didirikan oleh Melati Suryodarmo pada tahun 2012 di Desa Plesungan, Karanganyar. Studio Plesungan merupakan ruang terorganisir yang menyediakan kesempatan untuk riset, proses kreatif, presentasi karya khususnya seni performans, seni rupa dan seni pertunjukan lainnya. Studio Plesungan menyediakan ruang-ruangnya untuk program workshop, kuliah terbuka, pengkajian, diskusi umum dan artist in residence. Studio Plesungan berpihak pada prinsip pengolahan kedaulatan ilmu dan ekonomi para pelaku kesenian serta peningkatan sumber daya manusia terutama di bidang penciptaan dan produk pengetahuan.

Hari dan Tanggal Waktu : Jumat, 31 Maret 2024

Pukul : 20:00  WIB – selesai
Tempat : Teater Arena, Taman Budaya Jawa Tengah

Jl. Ir. Sutami 57, Jebres, Surakarta

Contact Person: Verina (HP / Whatsapp 0821 3322 9593 )

Email: info@studioplesungan.org

www.studioplesungan.org

Olah Raga dan Olah Rasa Melalui Gerak dan Tari dalam Sukuh World Dance Day

Studio Plesungan bersama Museum dan Cagar Budaya (Indonesian Heritage Agency/IHA) mempersembahkan,

SUKUH WORLD DANCE DAY 2024
“Sehat Jiwa dan Raga Melalui Gerak dan Tari”

27 – 28 April 2024
di Candi Sukuh, Karanganyar

Mengambil inspirasi dari Sudamala sebagai salah satu bagian dari relief dan narasi yang hidup di Candi Sukuh, Sukuh World Dance Day 2024 menafsir tema ruwatan melalui praktik tari dan gerak yang memiliki metode khusus dan berfungsi pada pencarian keseimbangan jiwa atau proses penyembuhan. Praktik gerak dan tari ditujukan untuk mencapai ketenangan batin dan kesehatan jiwa maupun raga.

Sukuh World Dance Day akan menyelenggarakan workshop, arak-arakan dan sesaji tari, pentas sanggar tari anak-anak, pertunjukan reog, pentas tari, solah bowo, dan wayang orang. Program ini terbuka bagi seluruh masyarakat untuk membagikan semangat dan harapan baik, serta mengenalkan kemungkinan akan pemulihan diri melalui tari.

Sukuh World Dance Day didukung Museum dan Cagar Budaya,Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

__

Narahubung:
Verina (+62-821-3322-9593)