News

Demi Kleinmeulman berbagi metode and eksperimen dalam “COMMON GROUND STORIES: where do our stories meet?”

Artist In Residency

Sharing Session

Sabtu, 20 April 2024
14:00 – 16:00
di Studio Plesungan
(Desa Plesungan rt03 rw02, Plesungan Gondangrejo, Karanganyar 57181)

“CERITA UMUM: di mana cerita kita bertemu?”

Lokakarya ini adalah pencarian kolaboratif untuk kisah kita  masing-masing. Demi mengajak peserta untuk mengeksplorasi kisah pribadinya bersama, maupun tentang kisah orang lain. Kita akan diajak untuk  mempelajari lebih dalam bagaimana mengubah kisah pribadi menjadi produk artistik. Sumber daya dan pendekatan apa yang dapat digunakan dalam hal ini?  Dalam workshop tersebut, Demi juga akan berbagi beberapa inspirasi dan referensi terkait. Demi berharap lokakarya ini menjadi proses kolaboratif dimana para peserta akan merasakan pentingnya menyampaikan dan menceritakan kisah pribadi. Karena dia percaya bahwa kisah setiap orang layak untuk diceritakan.

Demi Kleinmeulman lulus dari program pendidikan seni  di Universitas ArtEZ pada tahun 2022 dan telah bekerja sebagai produser teater, guru teater, pemain dan moderator selama beberapa tahun. Selama masa studinya, tema “identitas” muncul beberapa kali dan terbukti menjadi pendorong penting dalam berkarya. Hal ini mendorongnya untuk menggali lebih dalam masa lalunya sebagai orang Belanda-Indonesia. Dalam karyanya ia fokus pada tema identitas, dimulai dari pertanyaan: siapakah yang lain? Daripada mencoba menjelaskan perilaku seseorang, ia mencoba memberikan lebih banyak ruang pada cerita-cerita yang kurang terekspos melalui penelitian ini. Demi ingin menempatkan dunia pengalaman dan pergerakan individu sebagai pusatnya, sehingga pemirsa dapat menempatkan identitasnya dalam perspektif yang lebih luas.

________

“COMMON GROUND STORIES: where do our stories meet?”

This workshop is a collaborative search for your own story. Demi invites participants to explore their personal stories together, as well as those of others. We delve deeper into how to turn a personal story into an artistic product. What resources can you use and how can you approach this?

During the workshop, Demi will also share some related inspirations and references. Demi hopes this workshop will be a collaborative process where the participants will experience the importance of passing on and telling personal stories. Because she believes that everyone’s story is worth telling.

Demi Kleinmeulman graduated from the Artist educator program at ArtEZ University in 2022 and has been working as a theater maker, theater teacher, performer and moderator for several years. During her studies, the theme of “identity” came up several times and proved to be an important driver of her art-making. This prompted her to delve deeper into her own Dutch-Indonesian past.

Demi likes to focus in her work on the theme of identity, starting from the question: who is the other? Rather than trying to explain an individual’s behavior, She makes an attempt to give more space to underexposed stories through this research. Demi wants to put the world of experience and movement of an individual at the center, so that the viewer can place their identity in a broader perspective.

___

Program ini terbuka untuk umum dan gratis.
Kuota terbatas untuk 15 orang.

Kontak:
+62 821-3322-9593 (Verina)

“Last Protrait” ashleyho+domenik mempresentasikan karya tumbuh mereka dari masa residensi di Studio Plesungan

Artist-In-Residency
Public Presentation

“Last Protrait” ashleyho+domenik mempresentasikan karya tumbuh mereka dari masa residensi di Studio Plesungan

“Last Potrait”

Kamis, 28 Maret 2024
16:00 – 17:15 WIB
di Studio Plesungan (Desa Plesungan rt03 rw02, Plesungan Gondangrejo, Karanganyar 57181)

Last potrait (judul sementara) merupakan karya-sedang-tumbuh yang menggali sejarah dan arsip keluarga pribadi dari masing-masing individu. ashleyho+domeniknaue menggali dan memasuki ruang hiper-personal agar dapat terhubung dengan pengalaman-pengalaman yang universal. Mereka tertarik pada bagaimana dokumenter dan fiksi dapat bekerja sama untuk menciptakan ruang yang generatif serta menyembuhkan di dalam sebuah performans. Proyek ini akan diwujudkan sebagai instalasi-performans, di mana dokumen kekeluargaan akan diubah menjadi elemen skenografik, dan diterjemahkan ke dalam laku tubuh. Dalam hal ini, mereka berupaya untuk mendefinisikan kembali pertunjukan dokumenter.

Mereka akan menjalin hubungan antara botani dan penyakit, kedatangan dan keberangkatan, tenaga kerja dan perawatan, serta tradisi dan regenerasi. Dalam menghadapi perubahan yang cepat, bagaimana wacana atas siklus dapat mengubah cara kita berpikir tentang kehilangan.

Selama residensi di Studio Plesungan, mereka akan membagikan draf pertama karya tersebut, performans mereka akan bereksperimen dengan membongkar gerak tubuh dan bahasa tubuh yang terlibat dalam pengasuhan, pekerjaan rumah tangga, dan berkebun.

Program ini terbuka untuk umum dan gratis.

Kontak:
+62 821-3322-9593 (Verina)

#studioplesungan #performanceart #teater #tari #seniperformans #residensiseni #artistinresidence #dance #theatre

ashleyho+domeniknaue present The Precise Experience at On Stage March edition

“The Precise Experience: Menggali Kenikmatan Dari Rasa Sakit Melalui Eksplorasi Tekanan Fisik”

Studio Plesungan akan kembali mengadakan On Stage pada Selasa, 26 Maret 2024 di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah.  Pada edisi ke-17 kali ini, On Stage akan menampilkan karya The Precise Experience oleh ashleyho+domeniknaue. The Precise Experience adalah pertunjukan berbasis skor yang dibangun berdasarkan latihan gerak dengan mengeksplor tekanan fisik yang berakar pada kepercayaan, pendengaran fisik, dan kepekaan. The Precise Experience mencoba menggali kegembiraan, kenikmatan, dan keintiman yang dapat muncul dari rasa sakit, paksaan, dan beban yang disepakati bersama. Berfluktuasi antara tekanan mikro dan makro, Ashley dan Domenik harus saling mengenal lagi dan lagi, menantang persepsi dan batasan tubuh mereka sendiri, baik secara fisik maupun emosional.

ON STAGE adalah program rutin Studio Plesungan yang menampilkan karya seni pertunjukan setiap dua bulan sekali di Teater Arena – TBJT Surakarta. ON STAGE diadakan untuk meningkatkan apresiasi publik terhadap karya-karya kontemporer melalui penyajian karya seniman terpilih dan bincang publik bersama seniman.
_
Ashley Ho dan Domenik Naue datang ke Studio Plesungan sebagai seniman residensi dari 18 – 29 Maret 2024 dengan dukungan dari Asia Europe Foundation, Dance Nucleus Singapore dan Studio Plesungan.
_

Setelah pertunjukan akan diadakan bincang seniman yang akan ditemani oleh Linda Mayasari dari Yogyakarta.

ashleyho+domeniknaue adalah kumpulan anggota tubuh dan hati yang menciptakan pertemuan performatif transmedial, bermain di antara tari, puisi, musik, dan eksperimen skenografi. Ashley dan Domenik lulus dari program Sarjana Tari/Penciptaan di ArtEZ University of the Arts pada tahun 2022, dan saat ini berbasis di Amsterdam, bekerja di antara Belanda, Belgia, dan Singapura. Karya mereka telah hadir di berbagai festival seperti Moving Futures, FAT Leiden, Dansand, Over het IJ, Offspring (SPRING Utrecht), dan Contemporary Dance Festival.

Linda Mayasari adalah kurator in-house IDF (Indonesia Dance Festival), pernah bekerja sebagai direktur Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat periode 2017-2023. Saat ini Linda tengah menyelesaikan studi di program Magister Kajian Budaya di Universitas Sanata Dharma, sembari melakukan penelitian untuk menjelajahi persimpangan antara seni, politik dan pasca kolonialisme dalam konteks budaya dan sejarah Indonesia. Hingga saat ini, ia aktif di beberapa lingkar belajar seni dan  sesekali secara swadaya bekerja sama dengan seniman lintas disiplin – terutama seni tari dan seni rupa- untuk melakukan eksperimentasi praktik kerja seni berbasis penelitian. Ia menerima Nusantara Academic Writing Award (NAWA) 2022 untuk penulisan penelitian tesisnya di Magister Kajian Budaya, Universitas Sanata Dharma berjudul “Bagong Kussudiardja: Estetika Jawa, Mabuk Amerika, dan Patriotisme Orde Baru”.

Pertunjukan dan Bincang Seniman

Hari dan Tanggal Waktu : Selasa, 26 Maret 2024

Pukul : 20:00  WIB – selesai
Tempat : Teater Arena, Taman Budaya Jawa Tengah

  Jl. Ir. Sutami 57, Jebres, Surakarta

Tiket

Harga Tiket:
Kategori A (on the spot umum) Rp25.000;
Kategori B (on the spot pelajar) Rp20.000;
Kategori C (early booking umum) Rp20.000;
Kategori D (early booking pelajar) Rp 15.000;

Informasi dan Pemesanan tiket:

HP/Whatsapp +62 82133229593 (Verina)

Atau  daftar di :

https://forms.gle/c6mofww9brEMbaUq6

      

SOLO BUTOH #3 WORKSHOP

Solo Butoh #3
WORKSHOP

Workshop oleh Katsura Kan dengan tema “Listen with the Body”
dan Sineenadh Keitprapai dengan tema “Body Image and Transformation”

Kamis, 14 Desember 2023
09:00 – 16:00 WIB

di Studio Plesungan

Katsura Kan (Japan)
“Listen with the Body”

Dalam kehidupan sehari-hari, “perilaku misterius” itu tersembunyi. Kita meningkatkan keterampilan “observasi” untuk menuai hasil di atas panggung. Katsura Kan adalah penari butoh yang bekerja di dalam dan di luar Jepang. Kan akan berbagi idenya tentang cara menemukan dan mengembangkan koreografi dari pengalamannya selama lebih dari 34 tahun di kesenian butoh. Workshop Butoh oleh Katsura Kan kali ini tentang mengeksplorasi gagasan “tubuh yang ingin tahu” melalui Observasi Kelompok terhadap kehidupan sehari-hari yang merupakan kunci untuk memahami aliran utama Butoh sebagai sebuah gagasan gerakan. Ia akan memandu peserta dengan pendekatan kognitif baru atau “Observasi” terhadap tubuh  melalui metode praktis notasi Butoh. Peserta akan diinstruksikan bagaimana “membangkitkan kebisingan”, “fokus pada sisi lain dari realitas seseorang” melalui pengalamannya terhadap elemen-elemen penting Butoh. Workshop ini cocok untuk semua orang, atau tanpa pengalaman Butoh sebelumnya.

Katsura Kan, berasal dari Kyoto, merupakan Master Butoh dari kalangan generasi senior Butoh Jepang. Ia tampil bersama kelompok Butoh, “白虎社/Byakkosha” pada tahun 1979-1981, kemudian melakukan penelitian di Indonesia dan Thailand selama 20 tahun. Pada tahun 2001, dia terkenal sebagai seniman tunggal dan kolaboratif, serta koreografer. Kan telah bekerja dengan apa yang disebutnya sebagai “penari golongan kecil” di seluruh dunia, di lokasi terpencil di seluruh Afrika, Eropa, Rusia, Tiongkok, Asia Tenggara, benua Amerika Latin, dan Amerika Utara selama 40 tahun terakhir. Pada April 2018, Kan memulai Festival Butoh Internasional Kyoto untuk pertama kalinya, mempelopori cakrawala baru dalam dunia tari, yang kemudian dilanjutkan Festival Butoh Internasional Kyoto ke-2 (2019) dan Festival Butoh Internasional Kyoto ke-3 (2020). Pada tahun 2020, Kan mendapat penghargaan Kyoto City Arts and culture Promotion Award.

In everyday life, “mysterious behavior” is hidden. We improve our “observation” skills to reap rewards on stage. Katsura Kan is a butoh dancer who works in and outside Japan. Kan will share his ideas on how to discover and develop choreography from his more than 34 years of experience in butoh artistry. This Butoh Workshop by Katsura Kan is about exploring the idea of ​​the “curious body” through Group Observation of everyday life which is the key to understanding the mainstream of Butoh as a movement idea. He will guide participants with a new cognitive approach or “Observation” of the body through the practical method of Butoh notation. Participants will be instructed how to “raise the noise”, “focus on the other side of one’s reality” through their experience of the essential elements of Butoh. This workshop is suitable for everyone, or without previous Butoh experience.

Katsura Kan, originally from Kyoto, is a Butoh Master from among the senior generation of Japanese Butoh. He performed with the Butoh group, “白虎社/Byakkosha” in 1979-1981, then conducted research in Indonesia and Thailand for 20 years. As of 2001, he is well known as a solo and collaborative artist, as well as a choreographer. Kan has worked with what he calls “small group dancers” around the world, in remote locations throughout Africa, Europe, Russia, China, Southeast Asia, the Latin American continent, and North America for the past 40 years. In April 2018, Kan initiated the first-ever Kyoto International Butoh Festival, pioneering new horizons in the world of dance, which was later followed by the 2nd Kyoto International Butoh Festival (2019) and the 3rd Kyoto International Butoh Festival (2020). In 2020, Kan received the Kyoto City Arts and culture Promotion Award.

 

Sineenadh Keitprapai  (Thailand)
“Body Image and Transformation”

Pada workshop ini, Sineenadh akan mengajak partisipan untuk mengeksplorasi body-mind/ tubuh dan pikiran dengan gerakan lambat, pikiran lambat, dan momen. Latihan ini menggunakan kesadaran tubuh, citra dan transformasi untuk mengeksplorasi kesadaran dan alam bawah sadar dengan setiap fleksibilitas tubuh dan lanskap batin. Kita akan bereksperimen dan mengeksplorasi tentang bergerak dan digerakkan oleh dinamika yang tidak terlihat.


Sineenadh adalah seorang aktor, sutradara, seniman performans, praktisi Butoh, dan pengajar seni pertunjukan. Karyanya menggunakan berbagai teknik dan gaya, antara lain teater, pertunjukan berbasis gerakan, teater fisik, perancangan performans, dan Butoh. Sebagian besar karyanya mengeksplorasi dan mencerminkan isu-isu perempuan, tubuh perempuan, dan persoalan sosial. Pada tahun 2008, ia menerima Silpathorn Award dalam seni pertunjukan. Sineenadh saat ini menjadi direktur artistik Crescent Moon Theatre. Ia menjadi dosen tamu bidang akting dan seni pertunjukan di beberapa universitas. Saat ini, ia tertarik pada pembelajaran, pendidikan dan laku praktik mandiri tentang gerak dengan alam dan praktis spiritual.

In this workshop, Sineenadh will invite participants to explore body-mind/body and mind with slow movements, slow thoughts, and moments. This practice uses body awareness, imagery and transformation to explore consciousness and the subconscious with every flexibility of the body and inner landscape. We will experiment and explore moving and being moved by invisible dynamics.Sineenadh is an actor, director, performance artist, Butoh practitioner, and performing arts teacher. Her work uses a variety of techniques and styles, including theater, movement-based performance, physical theater, performance design, and Butoh. Most of her works explore and reflect women’s issues, women’s bodies, and social problems. In 2008, he received the Silpathorn Award in performing arts. Sineenadh is currently the artistic director of Crescent Moon Theatre. He has been a guest lecturer in acting and performing arts at several universities. Currently, he is interested in learning, education and independent practice of movement with nature and spiritual practice.

Workshop ini terbuka untuk peserta dengan latar belakang tari, teater, dan seni performans. Jumlah peserta terbatas dan wajib mengikuti seluruh rangkaian workshop.

Workshop terbuka untuk umum.

Biaya workshop Rp. 100.000
*Sudah termasuk konsumsi*
Pendaftaran melalui link https://bit.ly/3uCXxU8
 / klik bio Instagram Studio Plesungan atau WA 0821-3322-9593 (Kuota peserta terbatas.
)
Contact info: 0821-3322-9593 (Verina)

Lisette Ros hadir dengan live performance sebagai eksperimen pertama untuk seri ke enam dari My Self, the (Unfamiliar) Roots

Jumat, 1 September 2023

Live Performance :13:00 – 18:00 WIB

Tayang Video dan Bincang Seniman : 18:00 – 20:00 WIB

Tempat :Studio Plesungan, Desa Plesungan RT 03/RW 02, Plesungan, Gondangrejo, Karanganyar 57181

Presentasi publik kali ini akan menghadirkan karya My Self, the (Unfamiliar) Roots, Eksperimen performans pertama: ‘(Aksi) Pencabutan’ oleh Lisette Ros, seniman asal Belanda yang sedang menjalani residensi di Studio Plesungan. Presentasi karya akan dilaksanakan pada Jumat, 1 September 2023 di Studio Plesungan. Pada residensi ini, Lisette melanjutkan proses seri karyanya bertajuk “My Self”. Setelah menyelesaikan lima bagian sebagai seri karya, masa residensinya di Studio Plesungan dilalui Lisette dengan mengembangkan bagian keenam, yang merupakan awal tentang wacana keasingan dalam akar ke-Indonesiaannya.

“My Self” merupakan proses telisik yang berkelanjutan atas diri dan proses identifikasi. Penelusuran ini berangkat dari latar belakang kakek Lisette yang berpindah dari Indonesia ke Belanda pada tahun 1926. Tergesernya ide, kebiasaan, tradisi, sistem, perilaku sosial, dan ritme kehidupan sehari-hari, menempatkan Lisette menjadi generasi ketiga dari yang disebut sebagai ‘Indisch (Ver)zwijgen’: Sikap diam tentang kehidupan masa lalu di Indonesia. Lisette mempertanyakan rasa ketidaktahuan di atas tanah dan ruang yang asing, melalui DNA yang menyimpan ingatan di dalam tubuhnya.

Pada eksperimen performans pertama ini, Lisette mencari esensi ’(Tindakan) Mencabut’, dengan mencabut secara menyeluruh. ‘Mencabut’ mengacu pada proses menghilangkan sesuatu atau seseorang dari posisi aslinya, termasuk akar atau fondasinya; untuk berpindah dari lingkungan asal atau kebiasaannya, tempat asal mereka. Hal ini terkait dengan ketidakberdayaan, keterkejutan, ketakutan, duka – perasaan kehilangan identitas dan kendali atas rasa keterasingan.

Lisette Ros adalah seniman konseptual dan performans dari Hilversum, Belanda. Tema utama yang dibahas Lisette adalah: identitas dan fluiditasnya, keragaman penampilan, performativitas gender; mempertanyakan cara berpikir pendek, prasangka, tindakan dangkal, dan sistem sehari-hari. Baginya, yang terpenting adalah untuk belajar melihat ke dalam, mengenal kerentanan, perasaan, dan mengkondisikan diri sendiri. Lisette tertarik dengan proses membuka diri dan bagaimana menerapkannya sebagai kekuatan. Semua dalam konteks penerapan kreatif dan melihat dirinya sebagai perangkat dan wadah penampung. Sebelumnya, Lisette Ros memperoleh pengalaman selama beberapa tahun dalam membentuk dan mengajar kelas tentang (in)toleransi, diskriminasi, identitas, keragaman, dan komunitas LGBTQI+. Lisette bekerja sebagai pengajar seni performans, yang juga mengembangkan program-program kreatif untuk remaja dan dewasa.

Studio Plesungan adalah ruang nir-laba yang didirikan oleh Melati Suryodarmo pada tahun 2012 di Desa Plesungan, Karanganyar. Studio Plesungan merupakan ruang terorganisir yang menyediakan kesempatan untuk riset, proses kreatif, presentasi karya khususnya seni performan, seni rupa dan seni pertunjukan lainnya. Studio Plesungan menyediakan ruang-ruangnya untuk program workshop, kuliah terbuka, pengkajian, diskusi umum dan artist in residence. Studio Plesungan berpihak pada prinsip pengolahan kedaulatan ilmu dan ekonomi para pelaku kesenian serta peningkatan sumber daya manusia terutama di bidang penciptaan dan produk pengetahuan.

Contact Person: Verina (HP / Whatsapp 0821 3322 9593 ) Email: info@studioplesungan.org

“The Construction of Identity, and the Fluidity Thereof” Workshop by Lisette Ros

STUDIO PLESUNGAN
WORKSHOP SERIES

LISETTE ROS
“The Construction of Identity, and the Fluidity Thereof”

Minggu, 20 Agustus 2023
13:00 – 17:00 WIB

di Studio Plesungan
Desa Plesungan rt03 rw02, Plesungan Gondangrejo, Karanganyar 57181

Workshop ini akan menelusuri (de)konstruksi identitas, beserta fluiditasnya. Lisette akan mengajak peserta untuk mengamati keadaan tubuh dan perilaku, mengeksplorasi berbagai cara berpikir dan berekspresi, mengaktivasi rasa, memberdayakan kerentanan diri, dan pembebasan atas kendali.
Workshop ini berbasis dari perjalanan Lisette dalam membuka dan membongkar kerentanan dalam diri, ia juga akan berbagi beberapa inspirasi dan acuan yang berkaitan secara tematik. Lisette mengharapkan workshop ini dapat menjadi proses yang membebaskan pikiran, kreativitas, serta perjalanan untuk mengenal diri sendiri.

Lisette Ros adalah seniman konseptual dan performans dari Hilversum, Belanda. Tema utama yang dibahas Lisette adalah: identitas dan fluiditasnya, keragaman penampilan, performativitas gender; mempertanyakan cara berpikir pendek, prasangka, tindakan dangkal, dan sistem sehari-hari. Baginya, yang terpenting adalah untuk belajar melihat ke dalam, mengenal kerentanan, perasaan, dan mengkondisikan diri sendiri. Lisette tertarik dengan proses membuka diri dan bagaimana menerapkannya sebagai kekuatan. Semua dalam konteks penerapan kreatif dan melihat dirinya sebagai perangkat dan wadah penampung. Sebelumnya, Lisette Ros memperoleh pengalaman selama beberapa tahun dalam membentuk dan mengajar kelas tentang (in)toleransi, diskriminasi, identitas, keragaman, dan komunitas LGBTQI+. Lisette bekerja sebagai pengajar seni performans, yang juga mengembangkan program-program kreatif untuk remaja dan dewasa.

Workshop ini terbuka untuk peserta dengan latar belakang tari, teater, dan seni performans. Jumlah peserta terbatas dan wajib mengikuti seluruh rangkaian workshop. Workshop ini tidak menarik biaya pendaftaran (gratis).

Pendaftaran dibuka sampai tanggal 18 Agustus 2023
Registrasi dapat dilakukan melalui:
https://forms.gle/ax94TjiFF9A1g5Lc8

Kontak:
+62 821-3322-9593 (Verina)

#studioplesungan #performanceart #teater #tari #performanceart #workshopteater #workshoptari #dance #theatre

Wahyu Thoyyib Pambayun akan menyajikan JAGAD GÊNDÈR GUMÊLAR

JAGAD GÊNDÈR GUMÊLAR
oleh Wahyu Thoyyib Pambayun

Rabu, 12 Juli 2023
Jam 19:30 – 22:00 WIB
di Teater Arena, Taman Budaya Jawa Tengah
Jl. Ir. Sutami no.18. Jebres. Solo. 57126

Jagad Gêndèr Gumêlar menampilkan hasil perjalanan artistik Wahyu Thoyyib Pambayun dalam mengeksplorasi instrumen gêndèr. Pertunjukan ini akan membawakan 5 komposisi musik yang disusun sejak 2017 hingga 2022, dengan mengusung konsep perluasan bahasa musikal gêndèr dan mengupayakan perubahan struktur ritme yang sudah baku menjadi lebih leluasa, serta mengolah garis-garis melodi yang transparan menjadi lebih bergejolak. Jagad Gêndèr Gumêlar menggabungkan keterbukaan dalam menyikapi instrumen gêndèr agar dapat memberikan tawaran pengalaman musikal yang mendalam dan beragam.

ON STAGE adalah program rutin Studio Plesungan yang menampilkan karya seni pertunjukan setiap dua bulan sekali di Teater Arena – TBJT Surakarta. ON STAGE diadakan untuk meningkatkan apresiasi publik terhadap karya-karya kontemporer melalui penyajian karya seniman terpilih dan bincang publik bersama seniman.

Bincang Seniman bersama Prof. Sumarsam (Winslow-Kaplan Professor of Music di Wesleyan University)

Harga Tiket:
Kategori A (on the spot umum) Rp25.000;
Kategori B (on the spot pelajar) Rp20.000;
Kategori C (early booking umum) Rp20.000;
Kategori D (early booking pelajar) Rp 15.000

Kontak dan pemesanan tiket:
https://bit.ly/3rjzDvr


atau di
HP / WA: 082133229593
website: www.studioplesungan.org
IG : @studioplesungan

On Stage: “THE (FAMOUS) SQUATTING DANCE” MENGHADIRKAN ARSIP IGEL JONGKOK DALAM BENTUK TEATER TARI

ON STAGE
THE (FAMOUS) SQUATTING DANCE oleh I Wayan Sumahardika
Rabu, 10 Mei 2023
Jam 19:30 – 22:00 WIB
DI Teater Arena, TBJT

The (Famous) Squatting Dance menawarkan sebuah pertunjukan teater-arsip yang berangkat dari pembacaan kritis terhadap Arsip Bali 1928 tentang tari Igel Jongkok karya penari maestro Bali, I Ketut Marya. Sebagai repertoar tari yang monumental di zamannya, Igel Jongkok dibaca kembali sebagai sumber gagasan untuk mengurai percakapan jongkok yang menyimpan ragam pengetahuan, jejaring gagasan, serta berbagai narasi politis-estetis yang hadir dan tumbuh terus menerus di baliknya

Pimpinan Produksi: Agus Wiratama
Penulis Naskah & Sutradara: Wayan Sumahardika
Koreografer & Performer: Jacko Kaneko, Krisna Satya, dan Tri Ray Dewantara
Penata Musik: Barga Sastrawadi

diproduksi oleh Mulawali Performance Forum

ON STAGE adalah program rutin Studio Plesungan yang menampilkan karya seni pertunjukan setiap dua bulan sekali di Teater Arena – TBJT Surakarta. ON STAGE diadakan untuk meningkatkan apresiasi publik terhadap karya-karya kontemporer melalui penyajian karya seniman terpilih dan bincang publik bersama seniman.

Bincang Seniman bersama I Nyoman Cahya

Untuk mencegah penyebaran COVID-19, semua penonton wajib mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

Harga Tiket:
Kategori A (on the spot umum) Rp 25.000
Kategori B (on the spot pelajar) Rp 20.000
Kategori C (early booking umum) Rp 20.000
Kategori D (early booking pelajar) Rp 15.000

Pembelian tiket Early Booking dibuka sampai tanggal 9 Mei 2023
Pembelian dapat dilakukan melalui:

https://bit.ly/42snKR5

Kontak:
+62 821-3322-9593 (Verina/Achri)
info@studioplesungan.org

#studioplesungan #performanceart #teater #tari #performanceart #workshopteater #workshoptari #dance #theatre

Artist in Residence Presentation Zai Kuning & Xiaohan

Studio Plesungan
Artist-in-Residency
Zai Kuning x Xiaohan Han

PRESENTASI PUBLIK
Rabu, 3 Mei 2023
19:00 WIB
di Studio Plesungan
(Desa Plesungan rt03 rw02, Plesungan Gondangrejo, Karanganyar 57181)

Kisah Pagan dan lagu-lagunya yang hilang (The Pagan Stories and its prodigal songs)

Diprakarsai/disutradarai oleh Zai Kuning
2023 – Bekerja sama dengan Xiaohan Han (Manchuria, China)

Karya ini merupakan upaya berkelanjutan Zai Kuning  sejak 1995 yang berbicara tentang kisah-kisah masyarakat adat yaitu Orang Laut meskipun kini setelah 20 tahun menyelami apa yang terjadi pada masyarakat adat Kepulauan Riau, Malaysia Barat, dan Thailand. Baginya, ini semua tentang kterlibatannya dalam menyadari dan merasakan situasi penduduk asli dunia yang mengalami kesamaan nasib, terutama pada krisis kepemilikan tanah, seni, musik, dan tarian yang telah ada selama jutaan tahun melalui dunia Animisme/Paganisme dan Shamanisme.

Kali ini Zai bekerja sama dengan Xiaohan Han dalam pencarian ‘Music for Dance Theatre’. Studio Plesungan menjadi titik awal bagi Zai dalam proses pencarian musisi dan penari hingga akhir tahun 2023 ini. Pada tahun 2024, ia berharap proses penciptaan THE PAGAN STORIES dapat dimulai, setelah 20 tahun absen di dunia teater tari sebagai sutradara dan penampil.

Presentasi kali ini berfokus terutama pada musik rakyat dari tradisi spiritual Manchuria yang ditafsirkan oleh Xiaohan, dengan Zai bermain bersama (drum/vokal) dalam gaya drum dan musik Zai yang dipersonalisasi.
__

Zai Kuning adalah salah satu seniman berpengaruh di Singapura. Ia secara konsisten terlibat dengan budaya dan ekologi yang unik di kawasan Asia Tenggara, dan telah memelopori praktik multi-disiplin dan berbagai jenis improvisasi  yang mencakup patung, instalasi, lukisan, dan gambar, suara/musik eksperimental, video, film, seni pertunjukan, tari dan teater. Dia adalah presiden pertama The Artists Village (TAV), sebuah kolektif seniman yang didirikan oleh Tang Da Wu di Singapura. Setelah meninggalkan TAV, Zai membentuk Metabolic Theater Laboratory (MTL), sebuah perusahaan teater tari berorientasi penelitian, dan produksinya berkeliling Hong Kong, Jepang, dan Korea.

Xiaohan lahir pada tahun 1974 di Manchuria. Dia adalah seorang komposer kontemporer dan penyair yang memadukan unsur-unsur musik daerah, dengan karir musik profesional selama hampir 30 tahun. Sebagian besar karyanya terinspirasi dengan mitos dan legenda kuno Pegunungan Putih dan Perairan Hitam (White Mountain and Black Water). Penciptaan musiknya didasari pada logika etnomusikologi Asia Timur Laut, menerapkan metode komposisi modern Barat, dan kehalusannya penuh dengan situasi oriental yang misterius, sunyi, dan halus, serta memberikan citra piktorial.

Program ini terbuka dan gratis!

Kontak:
+62 821-3322-9593 (Verina)

#studioplesungan #performanceart #teater #tari #seniperformans #residensiseni #artistinresidence #dance #theatre

Artist In Residence “Open House” Razan Wirjosandjojo and Nicholas Tee

ARTIST IN RESIDENCE

OPEN HOUSE

RAZAN WIRJOSANDJOJO (INDONESIA) DAN NICHOLAS TEE (SINGAPORE)

“You will not feel this way forever (加油)” oleh Nicholas Tee
Performance Art berdurasi panjang
2 Maret 2023
04:00– 18:00 (14 Jam)

“Open House” oleh Razan Wirjosandjojo dan Nicholas Tee
Kunjungan ke rumah Kabin Kayu
4 Maret 2023
15:00 – 18:00 (3 jam)

Dimulai sebagai ‘kencan buta seniman/ artist blind date’, residensi ini menjadi kesempatan untuk memulai hubungan artistik antara Razan Wirjosandjojo dan Nicholas Tee. Selama dua minggu, Razan dan Nick bekerja di ‘Kabin Kayu’ – akomodasi untuk seniman residensi – baik sebagai ruang maupun subjek, memperlakukannya sebagai co-performer dalam proses artistik mereka. Penelusuran ini berfokus pada demokratisasi hubungan komunal antara manusia dan benda-non-gerak, menempati ruang yang tidak diketahui dengan kepekaan untuk saling mendengarkan satu sama lain.

Pada saat yang sama, Razan dan Nick melakukan serangkaian penelitian paralel yang diperluas dari pengertian “rumah”, berangkat oleh keingintahuan yang sama terhadap musik pesta rumahan (house dance music) di Indonesia (Dangdut, Funkot, Orgen Tunggal Palembang), juga pada ragam kebiasaan pindah rumah di Indonesia.

Residensi yang berlanngsung dari tanggal 18 Februari hingga 5 Maret 2023 ini merupakan program kerjasama antara Studio Plesungan dengan Dance Nucleus Singapore.

Initially set up as a ‘artists blind date’, this residency has been going as an opportunity to knit a new artistic relationship between Razan Wirjosandjojo and Nicholas Tee. Since the last two weeks, Razan and Nick have been working with ‘Kabin Kayu’ – the artist residency accommodation – as both the site and subject of our research, treating it as a co-performer in the artistic process. The research has focused on democratizing the communal relationship between human and inanimate object(s), occupying the unknown space through a process of sensitive listening to each other.

During the same time, Razan and Nick pursue parallel strands of research expanded from the notion of “house”, guided by our common curiosity in Indonesian house dance music (e.g Dangdut, Funkot, OT Palembang) and several tradition of house moving in Indonesia.

This residency program which has happened from February  18th to March 5th 2023 is a collaboration project   between Studio Plesungan and Dance Nucleus Singapore.

“You will not feel this way forever (加油)” oleh Nicholas Tee

Performance Art

Rabu,1 Maret  s/d  Kamis, 2 Maret 2023

10:00– 10:00 (24 Jam)

Esai Albert Camus ‘The Myth of Sisyphus’ Nick merenungkan absurditas Sisyphus yang terus menerus mengulangi aksi mendorong batu besar ke atas gunung hanya untuk melihatnya menggelinding lagi dan menyimpulkan bahwa “Perjuangan itu sendiri […] cukup untuk mengisii hati manusia. Orang harus membayangkan Sisyphus bahagia”.

Sepanjang pertunjukan durasi ini, rekaman suara diputar berulang-ulang – di satu sisi, suara seniman mengucapkan kata-kata “You will not this way forever” – berfungsi sebagai pengingat penuh harapan dan peringatan fatalistik, sementara di sisi lain, suara yang sama berteriak “加油! / Jiayou!” – frase Cina yang sering digunakan sebagai seruan untuk menyemangati orang lain yang juga diterjemahkan secara harfiah menjadi ‘tambahkan minyak’ – diwujudkan di sini sebagai tindakan Sisipusan saat Nicholas menuangkan minyak dari ember ke ember dalam pengulangan tanpa akhir.

In Albert Camus’ essay ’The Myth of Sisyphus’ he ponders the absurdity of Sisyphus forever repeating the task of pushing a boulder up a mountain only to see it roll down again and concludes that “The struggle itself […] is enough to fill a man’s heart. One must imagine Sisyphus happy”. 

Throughout this durational performance, a sound recording plays on loop – on one side, the artist’s voice utters the words “YOU WILL NOT FEEL THIS WAY FOREVER” – serving as both a hopeful reminder and a fatalistic warning, while on the other side, the same voice yells “加油!” – a Chinese phrase often used as a rallying cheer to encourage others that also translates literally to ‘add oil’ – embodied here as Sisyphean action as he pours oil from bucket to bucket in endless repetition.

 

Open House oleh Razan Wirjosandjojo dan Nicholas Tee

Sabtu, 4 Maret 2023

15:00 – 18:00 (3 jam)

Para tamu secara bergiliran akan diajak untuk mengunjungi Kabin Kayu, sebuah rumah di mana proses kolaborasi antara Razan dan Nicholas berlangsung selama dua minggu terakhir.  Kabin Kayu merupakan rumah yang menjadi akomodasi Nicholas selama residensi dan sekaligus mereka jadikan tempat  tumbuhnya dialog dan gagasan-gagasan artistik dari kolaborasi ini.

Nicholas and Razan will take a small tour to visit  the Kabin Kayu, a wooden house where their collaboration process has been going on for the past two weeks. The Kabin Kayu was the accommodation house for Nicholas during his residency and at the same time it is a place where dialogues and artistic ideas of this collaboration were developed.

 

Tentang Seniman Residensi 

Razan Wirjosandjojo adalah seniman yang saat ini tinggal di Solo, Indonesia. Ia menyelesaikan studinya di Jurusan Seni Tari, Institut Seni Indonesia Surakarta. Razan memulai praktik seni tarinya sejak tahun 2010, dengan mempelajari berbagai disiplin ilmu dari berbagai ruang dan komunitas di Jakarta hingga tahun 2017. Setelah hijrah ke Solo, ia belajar seni tari, performans, dan seni rupa dengan Melati Suryodarmo sejak tahun 2018 hingga sekarang. Pengalaman ini telah memperluas perspektif kritis Dallam praktik artistiknya, yang diaplikasikan pada karya pertunjukan dan film. Beberapa karyanya pernah dipresentasikan di On Stage (Solo, 2021) Imajitari Dance Film Festival (Jakarta, 2021), Galeri Nasional (Jakarta, 2022), Indonesia Bertutur (Borobudur, 2022) STRE@M (Singapore/Korea, 2022) , dan lainnya. Saat ini, Razan adalah murid dan staf paruh waktu di Studio Plesungan.

Nicholas Tee adalah seniman performans yang bekerja di antara Singapura & Melbourne. Ia menggabungkan aksi, gambar, suara, dan materi melalui penampilan, durasi, dan daya tahan berbasis tubuh. Karya Nicholas telah dipresentasikan secara internasional, terutama di Haus der Kunst (DE), Manchester Art Gallery (UK), ICA London (UK) dan Point Centre for Contemporary Art (CY). Pada 2019, karya mereka ditampilkan dalam jurnal British Art Studies yang diterbitkan oleh Paul Mellon Centre. Nicholas saat ini adalah Associate Artist dari Dance Nucleus (Singapura).

About the Artists

Razan Wirjosandjojo is an artist currently living in Solo, Indonesia.  He completed his studies at the Dance Department, Institut Seni Indonesia Surakarta. Razan started his artistic practice in dance since 2010, by learning various disciplines from different space and communities in Jakarta until 2017. After he moved to Solo, he has been learning dance, performance, and visual art with Melati Suryodarmo from 2018 until now. This experience has been expanding the critical perspective of his artistic practice on performance and film work. Some of his work has been presented in On Stage (Solo, 2021) Imajitari Dance Film Festival (Jakarta, 2021), Galeri Nasional (Jakarta, 2022), Indonesia Bertutur (Borobudur, 2022) STRE@M (Singapore/Korea, 2022), and more. Now Razan is an active student and part-time staff of Studio Plesungan.

Nicholas Tee is a live artist working between Singapore & Melbourne who collages action, image, sound and material through body-based performance, duration and endurance. Nicholas’ work has been presented internationally, notably at Haus der Kunst (DE), Manchester Art Gallery (UK), ICA London (UK) and Point Centre for Contemporary Art (CY). In 2019, their work was featured in the British Art Studies journal published by the Paul Mellon Centre. Nicholas is currently an Associate Artist of Dance Nucleus (Singapore).