“In Progress: Magic Maids” : Sapu Di Antara Sejarah Penyihir dan Perburuhan Modern
Pertunjukan dan Bincang Seniman
Hari dan Tanggal Waktu : Sabtu, 6 Juli 2024
Pukul : 20:00 WIB – selesai
Tempat : Teater Arena, Taman Budaya Jawa Tengah
Jl. Ir. Sutami 57, Jebres, Surakarta
Studio Plesungan akan kembali dengan On Stage edisi ke-19 pada hari Sabtu, 6 Juli 2024 di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah. Kali ini, On Stage akan menampilkan karya In Progress: Magic Maids oleh Eisa Jocson dan Venuri Perera. In Progress: Magic Maids merupakan karya-sedang-tumbuh yang menelusuri sejarah panjang penganiayaan terhadap penyihir di Eropa yang berlanjut menjadi alat penindasan bagi pekerja migran dari negara-negara di wilayah Selatan (Global South). Kolaborasi antara Eisa dan Venuri dimulai pada tahun 2022 ketika mereka menyadari kurangnya representasi perempuan di Museum Sejarah Farmasi Basel di Swiss. Keterkaitan konteks sebagai seniman dari Sri Lanka dan Filipina—dua negara yang secara signifikan mengirimkan tenaga kerja domestik ke negara lain dalam jumlah besar—mendorong mereka untuk menciptakan karya ini sebagai tanggapan terhadap pergulatan tubuh dengan kekusutan sejarah penganiayaan ‘penyihir’ serta dampaknya pada eksploitasi pekerja perempuan di wilayah kolonial.
Karya ini menghubungkan praktik ritual, arak-arakan, pertunjukan, dan kerasukan. Mereka menggunakan praktik mantera dan ikrar, dengan tubuh mereka melintasi berbagai wilayah: fisik, ideologis, transnasional, emosional, dan gender. In Progress: Magic Maids menghadirkan dua sosok yang bertemu dalam laku ritual menyapu. Sapu, selain sebagai alat rumah tangga untuk membersihkan, juga melekat dengan citra kendaraan penyihir, digunakan dalam karya ini sebagai simbol penindasan dan perlawanan. Objek tersebut menjadi perpanjangan tubuh serta portal menuju proses metamorfosis. Karya ini menampilkan pekerja seni dengan sapu mereka dalam upaya menuju keadaan “menjadi”. In Progress: Magic Maids mengajak publik untuk menyaksikan dan merefleksikan penampakan tubuh pekerja, kekuatan solidaritas perempuan, dan dampak ketidakadilan historis terhadap praktik perburuhan modern.
Eisa Jocson adalah koreografer dan penari kontemporer dari Filipina, terlatih sebagai seniman visual, dengan latar belakang balet. Ia memaparkan politik tubuh dalam industri hiburan yang dilihat dari sudut pandang sosio-ekonomi Filipina yang khas. Ia mempelajari bagaimana tubuh bergerak serta keadaan yang membuatnya bergerak – baik itu melalui pergerakan sosial atau pergerakan ke luar Filipina melalui tenaga kerja migran. Dalam tema penciptaannya – mulai dari pole dance, macho dance, pekerjaan domestik, keputerian, dan kebun binatang – kapital menjadi kekuatan pendorong gerak, menekan tubuh yang terikat kontrak untuk masuk ke dalam peta-peta kewilayahan. Eisa adalah penerima Penghargaan 13 Seniman Pusat Kebudayaan Filipina 2018, pemenang Penghargaan Seni Hugo Boss Asia 2019, Penghargaan SeMa-HANA 2021 (Seoul Media City Biennale) dan baru-baru ini Penghargaan Internasional Tabori 2023 di Jerman.
Venuri Perera adalah koreografer, seniman pertunjukan, kurator, dan pendidik dari Kolombo. Ia menjelajahi dinamika kekuatan dari sifat visibilitas dan kejelasan-tampak, ia berupaya menggoyahkan cara publik dalam memandang ‘yang liyan’. Karya tunggal dan kolaboratifnya berhubungan dengan kekerasan dalam nasionalisme, patriarki, imigrasi, warisan penjajahan, kelas. Venuri telah diundang ke festival/biennal/simposium di seluruh Eropa , Asia Selatan dan Timur, Timur Tengah, dan Afrika sejak tahun 2008. Ia telah berkolaborasi dengan koreografer Geumhyung Jeong (SK) (Theatre Spektakel/ Monsoon Australia) Natsuko Tezuka (JP) (Kyoto Experiment/SIFA Singapore) Venuri menyusun dan mengkurasi proyek-proyek Colombo Dance Platform (2015-2020, Goethe-Institut) dan berkomitmen untuk terus menciptakan jaringan yang mendukung dunia tari independen di Sri Lanka. Venuri merupakan lulusan DAS theatre, dia saat ini tinggal di Amsterdam.
Pertunjukan Eisa Jocson dan Venuri Perera dalam On Stage Edisi ke-19 ini merupakan bagian dari program Artist-In-Residence, di mana mereka mengembangkan karya “Magic Maids” selama 10 hari (1 – 10 Juli 2024) di Studio Plesungan dengan dukungan dari Dance Nucleus Singapore dan Studio Plesungan.
On Stage merupakan program rutin Studio Plesungan yang menampilkan karya seni pertunjukan setiap dua bulan sekali yang ditujukan untuk meningkatkan apresiasi publik terhadap karya-karya kontemporer melalui penyajian karya seniman terpilih dan bincang publik bersama seniman. On Stage dirancang juga untuk meningkatkan silaturahmi antar pekerja seni mandiri dan khalayak seni yang lebih luas.
Studio Plesungan adalah ruang seni yang didirikan oleh Melati Suryodarmo pada tahun 2012 di Desa Plesungan, Karanganyar. Studio Plesungan merupakan ruang terorganisir yang menyediakan kesempatan untuk riset, proses kreatif, presentasi karya khususnya seni performans, seni rupa dan seni pertunjukan lainnya. Studio Plesungan menyediakan ruang-ruangnya untuk program workshop, kuliah terbuka, pengkajian, diskusi umum dan artist in residence. Studio Plesungan berpihak pada prinsip pengolahan kedaulatan ilmu dan ekonomi para pelaku kesenian serta peningkatan sumber daya manusia terutama di bidang penciptaan dan produk pengetahuan.
Contact Person: Verina (HP / Whatsapp 0821 3322 9593 )
Email: info@studioplesungan.org