SOLO BUTOH #3

PRAYING SPACE

Terinspirasi dari lagu berjudul Santi Mulya ciptaan Ki Narto Sabdo yang dibaca ulang Gondrong Gunarto.

Sebuah lagu tentang doa pengharapan.

Karya ini akan mengajak penonton untuk masuk pada ruang-ruang spiritualitas melalui pemaknaan kembali sebuah lagu yang berjudul Santi Mulya. 

 

Inspired by the song entitled Santi Mulya, created by Ki Narto Sabdo, which Gondrong Gunarto reread.

A song about prayer of hope.

This work will invite the audience to enter spiritual spaces through reinterpreting a song entitled Santi Mulya.

Agus Margiyanto adalah seniman tari lulusan Institut Seni Indonesia Surakarta – Jurusan Tari – Jalur Koreografi yang pernah menjadi anggota dan aktor kelompok Teater Ruang Solo.

Sebagai seorang penari pernah belajar dan terlibat dalam karya beberapa seniman, antara lain : Suprapto Suryosudarmo, Deddy Luthan, Ely D. Luthan, Eko Supriyanto, Melati Suryosudarmo, Jarot B. Darsono, Fajar Satriadi, Slamet Gundono, S. Pamardi, Atilah Soeryajaya, Retno Sulistyorini, Boby Ari S., Rianto, dan beberapa koreografer dan seniman lainnya. Pernah berkerjasama dengan Leine Roebana Dance Company Ansterdam-Belanda, koreografer dari Korea Sen Hea Ha, Sutradara Chen Shi Zheng dalam pertunjukan Opera di London dan Boston, Angela Liong di Singapura, Inez Somellera, Don Mamouney, Sawung Jabo, Egopo Classic Theatre dari Amerika Serikat.

Terpilih sebagai peserta workshop Astad Debbo (india), Katsura Kan (Jepang), LeineRoebana (Belanda), Garin Nugroho (Indonesia), Marcus Doshi (USA), Hiroshi Koike-Pappatarahumara dari Jepang dan beberapa workshop lainnya.

Karya tari yang pernah dibuat, antara lain: ANJASMARA, TWO METERS, Miracle Space, HOLD, Tubuh Relief, Simpangampat, Praying Space, Pergola, ME-I, Asmara, Jinurung Puja, Ya Disini…, Hari ke-50, Tubuh Dalam Tubuh, Day-Lama, SATU, “… &

Agus Margiyanto is a dance artist who graduated from the Indonesian Institute of the Arts Surakarta – Dance Major – Choreography Track who has been a member and actor of the group Teater Ruang, Solo.

As dancer, he has studied and been involved in several works, including: Suprapto Suryodarmo, Deddy Luthan, Ely D. Luthan, Eko Supriyanto, Melati Suryodarmo, Jarot B.  Darsono, Fajar Satriadi, Slamet Gundono, S. Pamardi, Atilah Soeryajaya, Retno Sulistyorini, Boby Ari S., Rianto, and several other choreographers and artists.

He had collaborated with Leine Roebana Dance Company Amsterdam-Netherlands, choreographer from Korea Sen Hea Ha, Director Chen Shi Zheng in Opera performed in London and Boston, Angela Liong in Singapore, Inez Somellera, Don Mamouney, Sawung Jabo, Egopo Classic Theater from the United States.

Selected workshop participation: Astad Debbo (India), Katsura Kan (Japan), LeineRoebana (Netherland), Garin Nugroho (Indonesia), Marcus Doshi (USA), Hiroshi Koike-Pappatarahumara from Japan and several other workshops.

Dance works that have been created including: ANJASMARA, TWO METERS, Miracle Space, HOLD, Body Relief, Simpangampat, Praying Space, Pergola, ME-I, Asmara Jinurung Puja, Yes Here…, Day 50, Body In Body, Day-Lama, ONE, “… &