ON STAGE
PING
oleh Ela Mutiara
Sabtu, 24 Mei 2025
Pukul : 19:30 – 22:00 WIB
Tempat : Studio Plesungan, Desa Plesungan RT03/RW02, Plesungan, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah 57181
Edisi ke-23 program On Stage akan menghadirkan karya tari solo “PING” oleh Ela Mutiara, koreografer dan penari asal Sukabumi, Jawa Barat. Karya ini berangkat dari ingatan masa kecilnya sebagai penonton Bajidoran, pertunjukan rakyat khas Sunda. Dari pengalaman itu, Ela menelusuri posisi pinggul sebagai pusat gerak dan makna dalam tubuh perempuan—sebuah simbol yang tak hanya lekat dengan seksualitas dan kesuburan, tetapi juga sarat makna historis, spiritual, dan sosial.
Bagi Ela, pinggul berada di antara yang transenden dan profan, privat dan publik. Ia menjadi penghubung antara tubuh dan panggung, bergerak sekaligus menggerakkan, dan terus beradaptasi dengan perubahan zaman. “PING” menjadi bentuk artikulasi dari pencarian panjang Ela akan makna pinggul dalam tradisi tari kerakyatan Sunda.
Ela menyelesaikan studi masternya di Program Penciptaan Seni, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Sejak 2016, ia menekuni praktik tari dengan pendekatan auto-etnografi, mengangkat isu sejarah, pola hidup, tradisi, dan perempuan dalam konteks sosial budaya Sunda. Tubuh menjadi medium utama dalam karya-karyanya yang mencakup tari, video, performance art, dan pameran.
On Stage adalah program berkala Studio Plesungan yang digelar setiap dua bulan, menghadirkan karya lintas genre dari seniman terpilih. Program ini bertujuan memperluas apresiasi publik terhadap seni kontemporer serta mempererat jejaring antara seniman independen dan publik seni di Solo dan sekitarnya.
Pertunjukan ini dapat dihadiri secara gratis.
Informasi dan pemesanan dapat diakses melalui:
+62 821-3322-9593 (Verina)
WORKSHOP SERIES
Choy Ka Fai
Telepresence in the Age of Extreme Self
Hari dan Tanggal Waktu : Sabtu, 24 Mei 2025
Pukul Waktu : 14:00 – 17:00 WIB
Tempat Tempat :Studio Plesungan, Desa Plesungan RT03/RW02, Plesungan, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah 57181
Bagaimana ekspresi digital, virtual, immaterial, atau non-manusia mendorong kita untuk memikirkan ulang dan memperluas pemahaman tentang tubuh?
Gagasan tentang gerak tubuh dan koreografi pasca-manusia semakin mengemuka, muncul dalam fiksi ilmiah, seni kontemporer, dan filsafat. Pandangan ini menawarkan kemungkinan bahwa gerak tubuh tidak lagi terbatas pada bentuk manusia, tetapi dapat diwujudkan ulang dalam berbagai medium. Dalam praktik seni, hal ini menjadi satu upaya metafisik untuk melampaui batasan fisik tubuh, membuka hasrat baru bagi para praktisi untuk menjelajahi realitas alternatif melalui teknologi.
Dalam konteks ini, Choy Ka Fai mengembangkan pendekatan koreografi spekulatif menggunakan perangkat teknologi untuk mentransformasi tubuh ke dalam dimensi lain. Workshop Telepresence in the Age of Extreme Self yang dipandunya akan berbagi proses kreatif proyek-proyek digitalnya, lengkap dengan demonstrasi langsung atas eksperimennya dalam motion capture, desain gim, dan koreografi imajinatif.
Choy Ka Fai adalah seniman asal Singapura yang kini berbasis di Berlin. Praktik multidisiplinernya berada di persimpangan antara tari, seni media, dan pertunjukan. Sejak 2019, ia menggarap seri CosmicWander yang mengeksplorasi budaya tari perdukunan di Asia, dengan hasil berupa pertunjukan, pameran, dan karya realitas virtual. Proyek-proyeknya telah ditampilkan di berbagai institusi internasional, termasuk Tanz Im August, ImPulsTanz, Kyoto Experiment, dan Singapore Art Museum.
Workshop Series adalah program belajar bersama yang diinisiasi Studio Plesungan, tempat pertemuan antara pengetahuan teknis dan bentangan gagasan. Terbuka untuk umum, program ini menghadirkan para seniman berpengalaman untuk berbagi metode dan perjalanan kreatif mereka.
Pendaftaran
Isi formulir pendaftaran melalui
Scan QR
atau
Kontak: Verina (HP / Whatsapp 0821 3322 9593 )
Email: info@studioplesungan.org
Studio Plesungan bersama Indonesian Heritage Agency /IHA (Museum dan Cagar Budaya) mempersembahkan,
SUKUH WORLD DANCE DAY
“Olah Raga, Olah Rasa melalui Gerak dan Tari”
27 – 28 April 2024
di Candi Sukuh, Karanganyar
Mengambil inspirasi dari Sudamala sebagai salah satu bagian dari relief dan narasi yang hidup di Candi Sukuh, Sukuh World Dance Day 2024 menafsir tema ruwatan melalui praktik tari dan gerak yang memiliki metode khusus dan berfungsi pada pencarian keseimbangan jiwa atau proses penyembuhan. Praktik gerak dan tari ditujukan untuk mencapai ketenangan batin dan kesehatan jiwa maupun raga.
Sukuh World Dance Day akan menyelenggarakan workshop, arak-arakan dan sesaji tari, pentas sanggar tari anak-anak, pertunjukan reog, pentas tari, solah bowo, dan wayang orang. Program ini terbuka bagi seluruh masyarakat untuk membagikan semangat dan harapan baik, serta mengenalkan kemungkinan akan pemulihan diri melalui tari.
Sukuh World Dance Day didukung Museum dan Cagar Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.