SYSKA LA VEGGIE

Bom Hoax, 2017, Semeru Art Gallery Malang, Photo by comittee

 

Syska La Veggie. Seorang visual artist dengan beragam medium lukisan, gambar, sulam, cetak cukil, mix media dan performance art. Karya-karyanya banyak mengangkat isu-isu perempuan, terutama perlawanan terhadap budaya patriarki. Lulusan STIKOSA AWS jurusan Broadcasting dan STKWS jurusan Seni Rupa Murni. Beberapa karyanya pernah terlibat dan dipamerkan ke berbagai event, diantaranya: Performance Art Sharing oleh Dewan Kesenian Jakarta di Galeri Cipta 3 Taman Ismail Mazuki, Jakarta (2016); Expedition Camp bersama seniman 6 negara, Tangerang dan Serang (2018); Rewind Art, di Universitas Negeri Jakarta (2019); Performance Art Malang Festival (2015 & 2020); Pameran Daring MANIFESTO VII “Pandemi” di galnasonline.id, Galeri Nasional (2020); dll. WIP Exhibition “gakboleh begini gak boleh begitu katanya”, merupakan pameran tunggal pertamanya di Surabaya (2021), merupakan hasil mini residensi dengan Indonesia Visual Art Archive (IVAA).

Syska juga kerap terlibat dalam manajemen berbagai proyek seni serta menggagas beberapa program kegiatan. Syska menjabat sebagai Direktur Program Biennale Jatim 8 (2019) dan Biennale Jatim IX (2021). Selain itu, juga tergabung dalam Jaringan Perempuan Pekerja Seni Indonesia (PUAN SENI) sebagai fasilitator Jawa Timur, serta menjadi bagian dari Perempuan Lintas Batas (PERETAS).

Bersama beberapa seniman perempuan di Jawa Timur mendirikan kelompok Perempuan Pengkaji Seni (PPS), sebagai platform bagi perempuan dalam menyampaikan perspektifnya melalui seni, serta turut hadir membangun ekosistem seni yang lebih kritis, beragam, dan setara dalam konteks keadilan gender. Semasa pandemi Covid-19, Syska bersama partnernya membuat platform Art Down Forum, dengan beberapa program dikerjakan yang dapat diakses di akun IG @artdown_forum.

Selain berkesenian, juga aktif sebagai pegiat isu perempuan dan gerakan kesetaraan gender. Syska pernah menjadi ketua Women’s March Surabaya 2020 dan International Women’s Day Surabaya 2021 dan 2022, merupakan kegiatan perayaan hari perempuan internasional juga sebagai gerakan aksi kami dalam menyuarakan hak serta perlawanan terhadap ketidakadilan perempuan (gender).

Syska La Veggie is a visual artist with various mediums of painting, drawing, embroidery, handprint, mixed media, and performance art. Many of her works raise women’s issues, especially resistance to patriarchal culture. Graduated from STIKOSA AWS majoring in Broadcasting and STKWS majoring in Fine Arts.

Some of his works have been involved and exhibited in various events, including Performance Art Sharing by the Jakarta Arts Council at Galeri Cipta 3 Taman Ismail Mazuki, Jakarta (2016); Expedition Camp with artists from 6 countries, Tangerang and Serang (2018); Rewind Art, at the State University of Jakarta (2019); Performance Art Malang Festival (2015 & 2020); MANIFESTO VII Online Exhibition “Pandemic” at galnasonline.id, National Gallery (2020); etc. The WIP Exhibition “you can’t do this, you can’t say that”, is the first solo exhibition in Surabaya (2021), the result of a mini-residency with the Indonesia Visual Art Archive (IVAA).

Syska is often involved in the management of various art projects as well as initiating several program activities. Syska served as Program Director for the East Java Biennale 8 (2019) and the East Java Biennale IX (2021). In addition, she is also a member of the Jaringan Perempuan Pekerja Seni Indonesia (PUAN SENI) as a facilitator for East Java, as well as being part of Perempuan Lintas Batas (PERETAS).

Together with several female artists in East Java, they established the Perempuan Pengkaji Seni (PPS) group, as a platform for women in conveying their perspectives through art, as well as being present to build an art ecosystem that is more critical, diverse, and equal in the context of gender justice. During the Covid-19 pandemic, Syska and his partners created the Art Down Forum platform, with several programs

being carried out which can be accessed on the IG account @artdown_forum.

Apart from the arts, he is also active as an activist on women’s issues and the gender equality movement. Syska was once the chair of the Women’s March Surabaya 2020 and International Women’s Day Surabaya 2021 and 2022, which is an activity to celebrate international women’s day as well as our action movement in voicing rights and fighting against women’s injustice (gender).