DENSIEL PRISMA Y LEBANG

Densiel Prisma Yanti Lebang

Lulusan Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta ini, Densiel Prisma Yanti Lebang aktif berkarya sebagai seniman independen, sutradara, koreografer dan performer sejak 2013. Ia berkarya untuk seniman kontemporer Indonesia dan internasional. Sebagai Koreografer, ia terutama mengangkat tema-tema yang berkaitan dengan konteks perkotaan dan semua masalah dalam kompleksitas perkotaan, karyanya mencoba mengungkap semua masalah sosial yang ada di masyarakat perkotaan. Pada tahun 2017, ia mendapatkan hibah dari Yayasan Kelola untuk membuat #NEEDMOREINTERACTION dan terpilih sebagai koreografer untuk karya “Ins and Outs” Sasikirana Dance Lab dan Choreo-Lab Bandung. Pada tahun 2018, ia menciptakan karya “Let’s Talk” dalam program “Lintas Media” yang diselenggarakan oleh Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta. Di tahun yang sama ia mempresentasikan karyanya yang berjudul “Inhibition” di Festival Seni Pertunjukan Internasional Salihara, pada akhir 2018 ia mempresentasikan karyanya yang berjudul “No Limit 2.0” di Festival Tari Indonesia. Pada 2019, ia mempersembahkan “Inhibition 2.0” di Ansan Street Arts Festival in South Korea dan di Teater Cabaret Chairil Garasi, dan membuat karya baru berjudul “MISS”di Asiatri Yogyakarta. Pada tahun 2020 Dia mempresentasikan karya barunya “Bodily/Physical/Material” di Sanskar Festival India dan Online Performance Arts Festival USA. Dia juga mempersembahkan film tari barunya “CHAOTIC” di Dance in Asia dan film ini masuk seleksi resmi di Kalakari Film Festival India dan Reeling : Dance on Screen Festival oleh Mile Zero Dance Canada. Pada tahun 2021, karyanya terpilih sebagai penerima Special Prize di Mellow Art Japan. Pada tahun yang sama ia membuat karya baru berjudul “Another Body-Another Space-Another Time” di Helatari Salihara dan membuat koreografi instruksional “Where are you going today?” dalam program yang diselenggarakan oleh Goethe Institut Indonesia. Pada tahun ini ia juga berpartisipasi dalam proyek kolaborasi berjudul “14” yang diselenggarakan oleh Esplanade Singapore dan pada akhir tahun ia menghasilkan film dance baru berjudul “You Might Like”. Saat ini bekerja sebagai program manager di StandArt Foundation.

 

Densiel Prisma Yanti Lebang has been actively working as an independent artist, director, choreographer, and performer since 2013 . She has finished her MFA from Jakarta Institute of the As a Choreographer, she mainly raises themes related to the urban context and all problems in urban complexity, her work tries to reveal all the social problems that exist in urban society. In 2017, she received a grant from the Kelola Foundation to create #NEEDMOREINTERACTION and was chosen as a choreographer for the work of “Ins and Outs” Sasikirana Dance Lab and Choreo-Lab Bandung. In 2018, she created the work “Let’sTalk” in the “Lintas Media” program organized by the Committee Theatre Jakarta Arts Council. In the same year, she presented her work entitled “Inhibition” at the Salihara International Performing Arts Festival, at the end of 2018 she presented her work entitled “No Limit 2.0” at the Indonesian Dance Festival. In 2019, she presented “Inhibition 2.0” at the Ansan Street Arts Festival in South Korea and the Cabaret Chairil Theater Garasi, and made a new work entitled “MISS” at Asiatri Yogyakarta. In 2020 She presented her new works “Bodily/Physical/Material” at Sanskar Festival India and Online Performance Arts Festival USA. She also presented her new dance film “CHAOTIC” at Dance in Asia and this film is Official Selection at Kalakari Film Festival India and Reeling: Dance on Screen Festival by Mile Zero Dance Canada. In 2021, her work was selected as the special prize at Mellow Art Japan. In the same year, she made a new work entitled “Another Body-Another Space-Another Time” at Helatari Salihara and made an instructional choreography “Where are you going today?” in a program organized by the Goethe Institute Indonesia. This year she also participated in a collaborative project entitled “14” organized by Esplanade Singapore and at the end of the year she produced a new dance film entitled “You Might Like”. Currently, she works as a program manager at StandArt Foundation.