Month: April 2024

Olah Raga dan Olah Rasa Melalui Gerak dan Tari dalam Sukuh World Dance Day

Studio Plesungan bersama Museum dan Cagar Budaya (Indonesian Heritage Agency/IHA) mempersembahkan,

SUKUH WORLD DANCE DAY 2024
“Sehat Jiwa dan Raga Melalui Gerak dan Tari”

27 – 28 April 2024
di Candi Sukuh, Karanganyar

Mengambil inspirasi dari Sudamala sebagai salah satu bagian dari relief dan narasi yang hidup di Candi Sukuh, Sukuh World Dance Day 2024 menafsir tema ruwatan melalui praktik tari dan gerak yang memiliki metode khusus dan berfungsi pada pencarian keseimbangan jiwa atau proses penyembuhan. Praktik gerak dan tari ditujukan untuk mencapai ketenangan batin dan kesehatan jiwa maupun raga.

Sukuh World Dance Day akan menyelenggarakan workshop, arak-arakan dan sesaji tari, pentas sanggar tari anak-anak, pertunjukan reog, pentas tari, solah bowo, dan wayang orang. Program ini terbuka bagi seluruh masyarakat untuk membagikan semangat dan harapan baik, serta mengenalkan kemungkinan akan pemulihan diri melalui tari.

Sukuh World Dance Day didukung Museum dan Cagar Budaya,Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

__

Narahubung:
Verina (+62-821-3322-9593)

Demi Kleinmeulman berbagi metode and eksperimen dalam “COMMON GROUND STORIES: where do our stories meet?”

Artist In Residency

Sharing Session

Sabtu, 20 April 2024
14:00 – 16:00
di Studio Plesungan
(Desa Plesungan rt03 rw02, Plesungan Gondangrejo, Karanganyar 57181)

“CERITA UMUM: di mana cerita kita bertemu?”

Lokakarya ini adalah pencarian kolaboratif untuk kisah kita  masing-masing. Demi mengajak peserta untuk mengeksplorasi kisah pribadinya bersama, maupun tentang kisah orang lain. Kita akan diajak untuk  mempelajari lebih dalam bagaimana mengubah kisah pribadi menjadi produk artistik. Sumber daya dan pendekatan apa yang dapat digunakan dalam hal ini?  Dalam workshop tersebut, Demi juga akan berbagi beberapa inspirasi dan referensi terkait. Demi berharap lokakarya ini menjadi proses kolaboratif dimana para peserta akan merasakan pentingnya menyampaikan dan menceritakan kisah pribadi. Karena dia percaya bahwa kisah setiap orang layak untuk diceritakan.

Demi Kleinmeulman lulus dari program pendidikan seni  di Universitas ArtEZ pada tahun 2022 dan telah bekerja sebagai produser teater, guru teater, pemain dan moderator selama beberapa tahun. Selama masa studinya, tema “identitas” muncul beberapa kali dan terbukti menjadi pendorong penting dalam berkarya. Hal ini mendorongnya untuk menggali lebih dalam masa lalunya sebagai orang Belanda-Indonesia. Dalam karyanya ia fokus pada tema identitas, dimulai dari pertanyaan: siapakah yang lain? Daripada mencoba menjelaskan perilaku seseorang, ia mencoba memberikan lebih banyak ruang pada cerita-cerita yang kurang terekspos melalui penelitian ini. Demi ingin menempatkan dunia pengalaman dan pergerakan individu sebagai pusatnya, sehingga pemirsa dapat menempatkan identitasnya dalam perspektif yang lebih luas.

________

“COMMON GROUND STORIES: where do our stories meet?”

This workshop is a collaborative search for your own story. Demi invites participants to explore their personal stories together, as well as those of others. We delve deeper into how to turn a personal story into an artistic product. What resources can you use and how can you approach this?

During the workshop, Demi will also share some related inspirations and references. Demi hopes this workshop will be a collaborative process where the participants will experience the importance of passing on and telling personal stories. Because she believes that everyone’s story is worth telling.

Demi Kleinmeulman graduated from the Artist educator program at ArtEZ University in 2022 and has been working as a theater maker, theater teacher, performer and moderator for several years. During her studies, the theme of “identity” came up several times and proved to be an important driver of her art-making. This prompted her to delve deeper into her own Dutch-Indonesian past.

Demi likes to focus in her work on the theme of identity, starting from the question: who is the other? Rather than trying to explain an individual’s behavior, She makes an attempt to give more space to underexposed stories through this research. Demi wants to put the world of experience and movement of an individual at the center, so that the viewer can place their identity in a broader perspective.

___

Program ini terbuka untuk umum dan gratis.
Kuota terbatas untuk 15 orang.

Kontak:
+62 821-3322-9593 (Verina)